- cnbc.com
VIVA – Hingga saat ini kota Bakhmut (Artyomovsk) masih menjadi titik paling panas konflik bersenjata Rusia dan Ukraina. Militer Rusia berhasil memukul mundur pasukan Ukraina, hingga keluar jauh dari kota di Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Menurut informasi yang diungkap oleh Penasihat Kepala Republik Rakyat Donetsk, Yan Gagin, unit militer Ukraina terus menembaki Bakhmut dari pinggiran kota.
Sasarannya adalah wilayah barat Bakhmut, yang diyakini Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) adalah basis militer Rusia.
Akan tetapi menurut Gagin, serangan sporadis militer Ukraina adalah fakta bahwa pasukan yang berada di bawah komando Jenderal Valeriy Zaluzhnyi tak berani menerobos masuk ke Bakhmut.
VIVA Militer: Serangan artileri militer Ukraina di Bakhmut (Artyomovsk)
- rferl.org
"Militer Ukraina saat ini berada pada jarak yang cukup jauh dari kota dan terus berupaya menyerangnya dengan artileri. Artinya, mereka tidak berusaha memasuki atau merebut kembali kota," ujar Gagin.
Aksi militer Ukraina menembaki wilayah barat Bakhmut dinilai Gagin adalah satu-satunya cara, untuk memecah konsentrasi pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) yang menguasai hampir seluruh kota itu.
"Menurut saya, mereka akan gagal jika mereka melakukan hal seperti itu. Tapi mereka terus membombardir pinggiran barat kota itu," kata Gagin dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Konfrontasi bersenjata di Bakhmut meletus sejak 1 Agustus 2022 lalu. Dimana, perang antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah ini adalah salah satu yang paling masif sejak operasi pembebasan Donbas (termasuk Luhansk) berlangsung sejak 2014.
VIVA Militer: Tentara bayaran Wagner Group Rusia merebut kota Bakhmut
- aljazeera.com
Kota di bagian utara Republik Rakyat Donetsk ini jadi salah satu target serangan dahsyat militer Rusia, karena merupakan pusat transportasi, distribusi amunisi dan logistik unit militer Ukraina di garis depan.
