Posisi Bos Tentara Bayaran Rusia Masih Misterius, Presiden Lukashenko: Dia Tidak di Belarus!

VIVA Militer: Bos PMC Wagner Group, Yevgeny Prigozhin
Sumber :
  • pravda.com.ua

VIVA – Setelah dikabarkan menerima hukuman pengasingan diri usai aksi pemberontakan, keberadaan bos tentara bayaran Rusia PMC Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, masih misterius. 

Vladimir Putin Ucapkan Selamat Idul Adha, Sampaikan Hal Ini

Menurut kabar terbaru, Prigozhin tak ada di Belarus dan diyakini masih berkeliaran di Rusia. Belum datangnya Prigozhin ke ke Minsk, dikonfirmasi langsung oleh Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.

Lukashenko menduga jika orang nomor satu tentara bayaran Rusia itu masih bercokol di tempat tinggalnya di Saint Petersburg, dan kemungkinan juga berada di Moskow.

Pria Asal Negara Bekas Komunis Kagum sama Mekah dan Madinah, Terang Banget Katanya

"Adapun Yevgeny Prigozhin, dia ada di St. Petersburg. Di mana dia pagi ini? Mungkin dia pergi ke Moskow di pagi hari," ucap Lukashenko dikutip VIVA Militer dari Sputnik Belarus.

VIVA Militer: Tentara bayaran PMC Wagner Group Rusia

Photo :
  • berliner-zeitung.de
Dewan Eropa: Standar Ganda Ukraina dan Timur Tengah Tak Dapat Diterima

Lebih lanjut Lukashenko kembali meyakinkan publik bahwa ia dengan terbuka menerima Prigozhin dan para anak buahnya. Lukashenko menyatakan tak ada risiko apa pun bagi seluruh anggota PMC Wagner Group untuk tinggal di Belarus.

Sejumlah tentara bayaran Rusia disebut Lukashenko sudah berada di kamp-kamp khusus yang disediakan, setelah para tentara bayaran mundur secara sistematis dari garis depan perang di Ukraina.

Lukashenko berharap jika nantinya tentara bayaran Rusia ini tetap bisa dijadikan andalan, digunakan dalam waktu cepat, dalam menjaga kedaulatan Republik Belarus.

"Syarat utamanya adalah jika kita perlu menggunakan unit ini untuk pertahanan negara, itu akan diaktifkan secara instan. Dan pengalaman mereka akan dibutuhkan," kata Lukashenko.

VIVA Militer: Tentara bayaran PMC Wagner Group Rusia

Photo :
  • spiegel.de

Prigozhin sebelumnya menyatakan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin, 23 Juni 2023, setelah mengklaim anak buahnya diserang unit militer Rusia. 

Pejabat yang merupakan salah satu orang kepercayaan Putin juga menuding Kementerian Pertahanan Rusia di bawah komando Jenderal Sergey Shoigu, sengaja memerintahkan pasukan militer Rusia, untuk mengeliminasi Wagner Group.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya