Jiper Dikeroyok China dan Korut, Panglima Militer Jepang: Kami Butuh Senjata Nuklir!
- Youtube
VIVA  – Meningkatnya ancaman dua sekutu, China dan Korea Utara (Korut), membuat Jepang dilanda kekhawatiran. Meski memiliki teknologi persenjataan yang maju, Jenderal Yoshihide Yoshida menegaskan saat ini negaranya tak bisa menjaga keamanan sendiri.
Kepala Staf Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) itu bahkan merasa dukungan besar yang diberikan militer Amerika Serikat (AS), tak cukup membuat keamanan Negeri Matahari Terbit terjamin.
Yoshida mendesak bahwa Jepang harus mengembangkan sektor persenjataannya. Pernyataan itu menyiratkan bahwa militer Jepang harus segera memperkuat diri dengan senjata nuklir.
Jika hal itu bisa direalisasikan, menurut Yoshida baru lah Jepang mampu menjaga keamanan negaranya sendiri dari dua negara kompetitor regional.
"Kami tidak dapat menjaga keamanan Jepang dengan kemampuan kami saat ini. Pertama, kami harus memperkuat kemampuan pertahanan kami secara mendasar agar kami tidak diremehkan," ucap Yoshida dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
"Kedua, kita perlu melakukan apa yang kami bisa untuk mempertahankan pencegahan yang lebih luas, termasuk melalui strategi yang melibatkan senjata nuklir AS," katanya.
Lebih lanjut Yoshida mengatakan bahwa Jepang terus melakukan dialog lebih lanjut dengan Amerika, terkait kebutuhan memiliki senjata nuklir sendiri.
Sejauh ini menurut Yoshida, Jepang dan AS mencapai kesepakatan pada Juni 2023 yang berisi transfer informasi hingga latihan militer khusus, terutama dalam reaksi pertahanan rudal gabungan.
Yoshida juga memastikan bahwa Jepang berada di garis depan pertahanabn wilayah Indo-Pasifik. Jepang juga memastikan bersama sekutunya akan berupaya untuk menjaga tatanan internasional berdasarkan supremasi hukum.
Jepang juga akan senantiasa menentang provokasi yang dilakukan oleh China dan Korea Utara. Oleh sebab itu, Yoshida meminta dukungan publik terkait peningkatan belanja militer, terkait lingkungan strategis yang dihadapi Jepang agar memiliki kemampuan serangan balik.