Harus Diamputasi, 50 Ribu Tentara Ukraina Cacat Permanen
- youtube.com
VIVA – Sebuah data mencengangkan muncul dari Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU). Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis data korban perang yang dipastikan tak bisa disembuhkan, dalam perang melawan Rusia.
Sejak invasi militer Rusia berlangsung pada 24 Februari 2022, puluhan ribu tentara Ukraina tewas dalam pertempuran.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan lebih dari 71.000 tentara Ukraina tewas dan mengalami luka-luka.
Akan tetapi jumlah tersebut hanya dihitung selama tiga bulan terakhir, atau sejak militer Ukraina melancarkan operasi serangan balik.
VIVA Militer: Tentara Ukraina mengalami cacat permanen akibat perang
- washingtonpost.com
Menurut laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari Sputnik News, Kementerian Pertahanan Ukraina mengungkap data yang menyatakan bahwa 40 persen tentara Ukraina mengalami luka yang tak bisa disembuhkan.
Sekitar 20.00 hingga 50.000 tentara Ukraina dipastikan kehilangan anggota tubuh, akibat luka parah yang diterima di medan pertempuran. Para prajurit harus rela diamputasi dan menerima kenyataan cacat permanen.
Jumlah tersebut terhitung sejak awal Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) melancarkan Operasi Militer Khusus (NVO) di Ukraina.
Yang lebih mencengangkan, skala amputasi yang terjadi di militer Ukraina, telah hampir menyamai peristiwa pada Perang Dunia II.
VIVA Militer: Tentara Ukraina mengalami cacat permanen akibat perang
- telegraph.co.uk
Dalam 18 bulan invasi militer Rusia berlangsung, jumlah tentara Ukraina yang diamputasi 10 kali lebih banyak dibanding dengan tentara Amerika Serikat (AS) dalam Perang Irak dan Perang Afghanistan selama 20 tahun.
Sementara itu, jumlah amputasi tentara Ukraina juga melebihi yang dialami militer Inggris sebanyak 41.000 prajurit, dan Jerman 67.000 serdadu, dalam Perang Dunia II.