Konspirasi Perang Global, Pasukan Tempur Rusia Siap Serbu Georgia

VIVA Militer: Pasukan militer Rusia di Suriah
Sumber :
  • dailysabah.com

VIVA – Belum usai dengan perang di Ukraina, Rusia dituding tengah melancarkan skenario yang disebut "Konspirasi Perang Global" di negara pecahan Uni Soviet, Georgia.

Bentrok Senjata Pecah, 2 OPM Terkapar Diterkam Raider Buaya Putih Kostrad TNI

Tuduhan terhadap rezim Vladimir Putin muncul setelah terjadinya gelombang protes besar-besaran, terhadap Undang-undang Agen Asing yang disahkan Parlemen Georgia pada 14 Mei 2024 lalu.

Partai Impian Georgia (Georgian Dream) yang berkuasa, meyakini jika ada kekuatan asing yang besar yang mendukung pengesahan undang-undang itu. Partai tersebut lah yang juga menyebut isu ini sebagai "Konspirasi Perang Global.

50.000 Warga Suriah Selamatkan Diri ke Lebanon usai Kelompok Bersenjata Rebut Damaskus

Wali Kota Tbilisi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Impian Georgia, Kakha Kaladze, menyatakan dugaan adanya eksistensi pejabat asing dalam unjuk rasa besar-besaran yang terjadi dalam dua bulan terakhir.

VIVA Militer: Tentara Rusia di Georgia

Photo :
  • rferl.org
Wajah Buram Habis, Ternyata Tentara Asing di Markas Kopasgat TNI Ini Pasukan Khusus Rahasia Militer Amerika

"Ada upaya dari luar untuk mengatur kudeta, revolusi di negara ini," ucap Kaladze dilansir VIVA Militer dari Euromaidan Press.

Politisi yang merupakan mantan pemain belakang klub elite AC Milan itu dengan tegas mengkritik kehadiran menteri luar negeri Estonia, Lithuania dan Islandia, dalam demonstrasi di Tbilisi 15 Mei 2024 lalu.

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Federasi Rusia, Andrey Klimov, menyatakan jika pihaknya siap menurunkan pasukannya untuk mencegah upaya kudeta di Georgia.

Intervensi militer Rusia disebut Klimov sangat mungkin untuk dilakukan di Georgia, seperti halnya yang dilakukan di Suriah.

VIVA Militer: Tentara Rusia di Suriah

Photo :
  • middleeastmonitor.com

"Setiap kudeta adalah campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan internal negara lain, yang melanggar Piagam PBB. Saya akan memberi tahu Anda hal lain, misalnya, ada upaya untuk menggulingkan negara di Suriah," kata Klomov.

"Ketika pemerintah Assad yang sah meminta bantuan militer kepada kami, kami memberikan bantuan ini kepada mereka, dan, seperti yang Anda ketahui, situasi di Suriah telah stabil," ujarnya.

Intervensi militer Rusia di Suriah dimulai pada September 2015, dengan tujuan yang dinyatakan untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dalam melawan berbagai kelompok oposisi. 

Kampanye tersebut melibatkan serangan udara besar-besaran dan pengerahan personel militer Rusia, yang secara signifikan mengubah arah perang saudara Suriah demi kepentingan rezim Assad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya