Siapkan Perang Lawan Israel, Iran Minta Lusinan Rudal Canggih dari Rusia

VIVA Militer: Rudal pertahanan udara S-400 Triumf militer Rusia
Sumber :
  • rbth.com

Teheran, VIVA – Kemungkinan perang antara Iran dan proksinya melawan Israel semakin terbuka. Sebab, negara Syiah itu dikabarkan terus meningkatkan kekuatan tempurnya setelah serangan di Teheran pekan lalu.

Ungkap Penderitaan Anak-anak di Gaza, Kepala UNICEF Ingatkan “Dunia Tak Boleh Berpaling"

Seperti yang diketahui, sebuah serangan terjadi di ibukota Teheran, 31 Juli 2024 lalu. Serangan itu terjadi menjelang pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeskhian.

Meski masih simpang siur, nyatanya serangan tersebut menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Ismail Haniyah.

PM Lebanon: Saya Yakin Trump Akan Berusaha Paksakan Solusi atas Masalah Palestina

Selain itu, serangan udara militer Israel juga menghabisi nyawa komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, di hari yang sama. Faktanya, Iran adalah pendukung utama kedua kelompok politik militer tersebut, baik Hamas maupun Hizbullah.

VIVA Militer: Rudal pertahanan udara Buk M-2 militer Rusia

Photo :
  • youtube.com
Korsel Alami Kekosongan Kepemimpinan usai Pemakzulan Presiden Yoon, Korut Mengintai

Setelah insiden maut itu, Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Ayatollah Khamenei, menegaskan janjinya untuk membalas kematian Haniyeh dan Shukr kepada Israel dan sekutu utamnya, Amerika Serikat (AS).

Menghadapi kemungkinan perang, Iran dikabarkan telah meminta rudal sistem pertahanan udara canggih kepada sekutu utamanya, Rusia.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari The New York Times, militer Iran saat ini tengah mencari strategi untuk melindungi fasilitas vital dari kemungkinan serangan Israel

Selain sistem pertahanan udara, Iran juga meminta radar canggih milik Rusia yang disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.

VIVA Militer: Rudal pertahanan udara Pantsir S1 (SA-22 Greyhound) militer Rusia

Photo :
  • eurasiantimes.com

Permintaan itu disampaikan langsung oleh Bagheri dalam pertemuannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, di Teheran, Senin 5 Agustus 2024.

Sejak 2022, Iran telah memasok ribuan pesawat tanpa awak (drone) kepada Rusia, sebagai dukungan dalam perang di Ukraina.

Kedua negara juga sepakat untuk memperluas kerja sama militer dan intelijen, yang dikonfirmasi dalam pakta bilateral.

Sejumlah pengamat militer mengatakan Rusia tidak mampu menolak permintaan bantuan Iran. Pasalnya, rezim Vladimir Putin sangat bergantung pada drone Iran. Meskipun di sisi lain, Rusia memiliki hubungan dengan Israel.

VIVA Militer: Jenderal Sergei Shoigu dan Mayor Jenderal Mohammad Bagheri

Photo :
  • ynetnews.com

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Kyiv Independent, Iran dikabarkan mencoba meminta sejumlah sistem pertahanan udara Rusia seperti Pantsir-S1, Tor-M2, Buk-M2, dan Buk-M3 dan S-400 varian terbaru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya