Kapal Cordelia Moon Milik Inggris Meledak, Dihantam 8 Rudal Pasukan Yaman

VIVA Militer: Kapal tanker Inggris, Cordelia Moon, meledak di Laut Merah
Sumber :
  • almayadeen.net

VIVA – Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) merilis sebuah rekaman video yang menunjukkan meledaknya kapal tanker Inggris, Cordelia Moon, di Laut Merah, Kamis 3 Oktober 2024.

Korsel Alami Kekosongan Kepemimpinan usai Pemakzulan Presiden Yoon, Korut Mengintai

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Al Mayadeen, serangan militer Yaman terhadap kapal Inggris dikonfirmasi oleh Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree.

Menurut Saree, militer Yaman menembaki kapal tersebut dengan delapan unit rudal balistik. Tak hanya itu, turut dikerahkan juga atu unit drone udara dan drone permukaan.

Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

"Pasukan angkatan laut, rudal, dan UAV Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan kapal tanker minyak Inggris Cordelia Moon di Laut Merah," ujar Saree.

VIVA Militer: Kapal tanker Inggris, Cordelia Moon

Photo :
  • lloydslist.com
Sepertiga dari Jurnalis di Dunia yang Tewas pada 2024 Dibunuh Israel, Menurut Laporan RSF

"Menggunakan delapan rudal balistik dan jelajah, sebuah pesawat tak berawak, dan sebuah USV, yang mengakibatkan kerusakan parah," katanya.

Video berdurasi 40 detik yang beredar luas di sejumlah akun media sosial X (Twitter), menunjukkan detik-detik kapal tanker Cordelia Moon dihujam rudal militer Yaman.

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, Cordelia Moon dikabarkan mengalami kerusakan yang sangat parah akibat serangan tersebut.

Lebih lanjut Saree melanjutkan, militer Yaman akan terus melakukan operasi blokade Laut Merah, terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel.

Saree juga mengklaim bahwa Angkatan Bersenjata Yaman  juga baru-baru ini menembak jatuh drone pengintai MQ-9 AS, pada 1 Oktober 2024.

Sepanjang menggelar operasi di perairan internasional itu, militer Yaman diklaim Saree telah menghancurkan 11 unit drone intai berterkonogi canggih buatan Amerika Serikat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya