Netanyahu Pecat Menhan Israel Jenderal Yoav Gallant

VIVA Militer: Yoav Gallant bersama Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Sumber :
  • idf.il

VIVA – Kabar mengejutkan muncul dari pemerintah Israel. Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, secara resmi memecat Menteri Pertahanan, Mayor Jenderal (Purn.) Yoav Gallant, Selasa 5 November 2024.

2 Jenderal Kostrad Dibuat Melotot Lihat Taktik Perang Kompleks Pasukan Pandawa TNI Ini

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Times of Israel, alasan Netanyahu mendepak mantan anggota satuan elite Shayetet 13 Angkatan Laut Israel itu adalah kurangnya rasa kepercayaan.

Sebagai gantinya, Netanyahu menunjuk Menteri Luar Negeri, Israel Katz, untuk mengisi jabatan yang ditinggal Gallant untuk sementara. 

Penggugat Israel atas Dugaan Genosida di Gaza Bertambah, Irlandia Siap Ikuti Langkah Afsel

Kemudian, posisi Menteri Tanpa Portofolio, Gideo Sa'ar, didapuk menggantikan posisi Katz.

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Photo :
  • haaretz.com
Amerika Khianati Milisi Kurdi, Jenderal Kobani Bongkar Semuanya

Pemecatan dicantumkan dalam sebuah surat singkat yang dikirimkan dari Kantor Perdana Menteri Israel, langsung kepada Gallant sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Surat tersebut berisi pemberitahuan bahwa masa jabatan Gallant akan segera berakhir, 48 jam setelah surat tersebut diterima.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdian Anda sebagai Menteri Pertahanan," ucap Netanyahu dalam surat tersebut.

Netanyahu juga mengakui bahwa sepanjang agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, ada sejumlah hasil yang diraih di bawah kepemimpinan Gallant.

VIVA Militer: Mayor Jenderal (Purn.) Yoav Gallant

Photo :
  • Reuters/Nir Elias

Akan tetapi, rasa kepercayaan itu berubah dalam beberapa bulan terakhir yang disebut Netanyahu telah retak kepada Gallant.

"Sayangnya, meskipun pada bulan-bulan awal perang ada rasa saling percaya dan ada pekerjaan yang sangat membuahkan hasil, pada bulan-bulan terakhir rasa saling percaya ini retak antara saya dan menteri pertahanan," kata Netanyahu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya