Lavrov Bongkar Pasukan Neo-Nazi Ukraina Sengaja Dipelihara Negara NATO

VIVA Militer: Batalyon Azov, unit Neo-Nazi militer Ukraina
Sumber :
  • Heltsumani

VIVA – Sebuah pernyataan keras dilontarkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, terkait keberadaan unit militer Ukraina berhaluan Nazi. Politisi Partai Persatuan Rusia itu menyatakan jika unit tersebut disokong oleh negara-negara Barat.

Lepas Satgas Kostrad ke Kongo, Mayjen TNI Bangun Nawoko: Daerah Misi Penuh Bahaya, Maka Hadapi dengan Keberanian

Lavrov meyakini jika unit Neo-Nazi militer Ukraina, salah satunya adalah Brigade Operasi Khusus ke-12 Azov atau yang dikenal dengan Batalyon Azov, adalah pasukan yang dipelihara oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Eropa.

Unit tersebut sengaja dijadikan alat untuk melancarkan perlawanan terhadap Rusia. Lavrov menyoroti sikap AS dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lainnya, yang membiarkan karakter Nazi.

Bos Intelijen Rusia Ungkap Syarat Ukraina Jika Ingin Hentikan Perang

"Nazi di Ukraina dipelihara oleh orang Eropa. (Negara)Barat sengaja mengabaikan pelanggaran Kiev dan menggunakan Ukraina sebagai alat melawan Rusia," ucap Lavrov di Moskow, Senin 24 Maret 2025.

VIVA Militer: Batalyon Azov, unit Neo-Nazi militer Ukraina

Photo :
  • AFP/Genya Savilov
Kemlu: Indonesia Tak Akan Izinkan Pembangunan Pangkalan Militer Asing di NKRI

"Negara-negara NATO di Eropa sengaja mengabaikan karakter Nazi pemerintah Ukraina, yang mereka gunakan sebagai instrumen anti-Rusia," katanya dikutip VIVA Militer dari Russia Today.

Lebih lanjut Lavrov mengungkap kekhawatirannya terhadap bahaya paham Neo-Nazi, Russophobia dan ideologi kebencian terhadap Rusia.

Apalagi, terdapat sederet bukti pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan militer Ukraina terhadap etnis Rusia.

"Setan neo-Nazisme, Russophobia, dan ideologi kebencian lainnya menyebar di banyak negara Uni Eropa,” ucap Lavrov melanjutkan.

VIVA Militer: Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov

Photo :
  • hawarnews.com

“Negara-negara anggota sengaja mengabaikan pelanggaran meskipun Kiev menganiaya etnis Rusia dan melanggar hak asasi manusia," katanya.

Selain itu, Lavrov juga menyebut jika kelompok Neo-Nazi yang berbasis di Ukraina juga telah mendapat pembinaan secara konsisten untuk menyatukan seluruh Eropa dengan cara memerangi rezim Vladimir Putin.

"Ukraina itu berbeda. Kaum Nazi tersebut telah dibina untuk upaya terbaru guna menyatukan seluruh Eropa di bawah panji-panji Nazi yang rasis untuk berperang melawan (Republik) Federasi Rusia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya