- Facebook/@MajalahMiliterOnline
VIVA – Akurasi dan ketenangan. Mungkin dua hal itu adalah yang utama bagi para penembang runduk, atau yang biasa dikenal dengan istilah sniper. Jadi salah satu yang terbaik di muka bumi, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat punya senjata mematikan yang juga dikenal dunia.
Senapan Penembak Runduk atau SPR-2 adalah salah satu jenis senapan jarak jauh atau sniper yang diandalkan oleh kekuatan militer Indonesia, terutama oleh Kopassus.
Senapaan ini memiliki panjang 1.620 cm dengan bobot sekitar 16 kg. Bobot yang berat dikombinasi dengan bipod dan monopod mini untuk mengatur ketinggian dibawah popornya membuat nyaman bidikan sniper yang menggunakan SPR-2.
Senapan laras panjang yang didesain menggunakan alat bidik teleskopik dengan pembesaran hingga 10 kali. Jelas, kualitas teleskop SPR-2 membuat akurasi sasaran tembak tak perlu diragukan lagi.
SPR-2 juga memiliki kemampuan untuk menghepaskan peluru kaliber 12,7 x 99 yang dapat menjebol kendaran lapis baja (MU3 SAM). Menurut data yang didapat VIVA Militer dari situs resmi Pindad, senapan ini memiliki jarak jangkauan hingga 2000 meter, atau sama dengan 2 kilometer.
Keunggulan senapan SPR-2 lainnya yang ditawarkan oleh Pindad adalah, senapan ini memiliki menggunakan teknologi silincer atau peredam kejut yang dapat mengurangi recoil (hentakan) bagi penembak. Sehingga, kemampuan teknologi itu diyakini dapat membuat nyaman penembak dalam menyasar sasaran tembaknya.
Karena keunggulannya, senapan khusus yang dipakai oleh sniper pasukan Baret Merah dan sangat disegani di dunia internasional. Terbukti, senapan sniper buatan anak bangsa itu masuk rekomendasi di situs alat utama sistem senjata (alutsista) Weaponsystems.net sejajar dengan senjata canggih lainnya seperti Senapan Runduk Zastava Arms M93 Black Arrow buatan Serbia.
