Si Cocor Merah, Pesawat Tempur RI yang Bikin Belanda Kocar-kacir

VIVA Militer: P-51 Mustang, Pesawat Hibahan dari Belanda
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA Indonesia memiliki kekuatan udara dengan berbagai macam jenis pesawat setelah Belanda menyerahkan Markas Besar Penerbangan Militer Belanda atau Hoofd Kwartier Militaire Luchtvaart (HKML) di Jalan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat kepada Angkatan Udara Republik Indonesia Serikat (AURIS) tanggal 27 Juni 1950.

Pimpin Halal Bihalal di Mabesal, Ini Pesan KSAL Muhammad Ali untuk Prajurit Jalasena

Maka sejak saat itu AURI (kini menjadi TNI AU) sudah memiliki beberapa pesawat canggih pada zamannya, di antaranya adalah pesawat tempur P-51D Mustang buatan Amerika Serikat. 

Melalui Surat Keputusan KSAU Nomor 28/II/KS/51 tanggal 21 Maret 1951, P-51 Mustang ditempatkan di Skadron 3 Pemburu Pangkalan Udara Cililitan, Jakarta.

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

Berdasarkan informasi resmi di situs TNI AL dikutip VIVA Militer Minggu 23 Mei 2020,  P-51 Mustang kemudian dipindahkan ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang pada 17 Juli 1962 di bawah Wing Operasional 002 Taktis. P-51 Mustang adalah pesawat buru sergap jarak jauh yang sangat handal pada era perang dunia II.

Pesawat ini menjadi satu-satunya pesawat tempur yang mampu melangsungkan serangan secara mandiri maupun melaksanakan tugas pengawalan terhadap pesawat pengebom. Karena kehandalannya, Mustang diproduksi ribuan dan digunakan oleh banyak angkatan udara, termasuk Indonesia.

Mengejutkan Harta Berjalan Jenderal Asep Adang Pemilik Pelat TNI Fortuner yang Arogan

Meskipun saat itu Indonesia menerima Mustang sebagai hibah dari Belanda. Namun Mustang telah menjadi tulang punggung AURI dalam menjalankan berbagai operasi militer di wilayah NKRI, bahkan mustang digunakan Indonesia untuk membuat Belanda dan sekutunya kocar -kacir di kemudian hari.

Untuk mengawaki pesawat P-51D Mustang yang diserahkan tersebut, AURI mendatangkan para instruktur dari negara asal pesawat maupun instruktur-instruktur yang sebelumnya merupakan personel Militaire Luchtvaart. Latihan yang dilaksanakan berupa penembakan udara ke darat dan dari udara ke udara, dengan menggunakan peralatan seadanya.

Melalui latihan yang terus dilakukan, maka kemampuan dan keterampilan para penerbang tempur AURI semakin meningkat, sehingga mampu membentuk satu tim aerobatik dengan menggunakan pesawat tempur P-51D Mustang.

Pembentukan tim aerobatik TNI Angkatan Udara yang pertama ini berawal dari latihan formasi pesawat yang dibimbing oleh salah satu instruktur penerbang dari Amerika Serikat bernama Leo Nooms. Tim aerobatik P-51D Mustang berlatih disela-sela kegiatan operasi, sehingga tim ini tidak pernah muncul di depan publik.

Karena tidak pernah tampil di depan publik, salah satu penerbangnya yaitu Mulyono, harus gugur dalam kecelakaan aerobatik di Surabaya dalam saat atraksi di Kota Surabaya pada 12 April 1951.

Sejak diterima AURI, berbagai operasi telah dijalankan P-51 Mustang, seperti Operasi Tegas di Sumatera pada 1955, Operasi Sapta Marga di Medan pada 1958, Operasi 17 Agustus di Padang dan Pekanbaru pada 1958, serta Operasi Merdeka di Manado pada 1958.

Kini P-51 Mustang atau yang dikenal dengan sebutan ‘Si Cocor Merah’ ini sudah dimuseumkan. Pesawat hibahan asal Belanda bisa kita lihat di Museum Satria Mandala, Jakarta. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya