Kapal Perang Tentara Indonesia Tembakkan Meriam di Laut Lebanon

VIVA Militer: KRI Hasanuddin-366 Latihan Tembak Meriam di Lebanon
Sumber :
  • Website TNI AL

VIVA – Dalam menjalankan tugas perdamaian dunia sebagai unsur Maritime Task Force (MTF) TNI KONGA XXVIII-L UNIFIL 2019, KRI Hasanuddin-366 kembali melaksanakan latihan di sela-sela patrolinya.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Berdasarkan informasi dari situs resmi TNI AL Selasa 2 Juni 2020, KRI Sultan Hasanuddin-366 yang berada dibawah jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmada II melaksanakan Latihan Penembakan Meriam (Gunnery Exercise) di Barbara, Laut Mediterania, Lebanon.

“Latihan ini dilaksanakan secara periodik selama misi perdamaian PBB di Lebanon, tujuannya untuk tetap menjaga serta meningkatkan ketangkasan, keterampilan dan derajat kesiapsiagaan personil dalam menghadapi segala macam ancaman yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” kata Dansatgas MTF TNI KONGA XXVIII-L UNIFIL Letkol Laut (P) Ludfy.

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

VIVA Militer: KRI Hasanuddin-366 Latihan Tembak Meriam di Lebanon

Sebelumya, KRI Hasanuddin-366 pernah melakukan latihan bersama kapal perang Jerman. Pada saat itu, mereka melakukan latihan mailbag transfer

Ternyata Gelar Kehormatan Istri Jenderal Dudung sama dengan Megawati

Awalnya latihan penembakan meriam ini diawali dengan peran tempur bahaya permukaan. Latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap, mulai dari Muzzle Warm, Pre Action Caliberation (PAC), kemudian dilanjutkan dengan penembakan sasaran Live Firing.

Tujuan penggunaan PAC tersebut adalah untuk memberikan koreksi tembakan yang benar pada sistem senjata sebagai parameter persiapan penembakan selanjutnya. Dalam melaksanakan latihan penembakan Meriam 76 mm kali ini, KRI Sultan Hasanuddin-366 menempati posisi yang sudah direncanakan pada jarak kurang lebih 5 Nm dari sasaran.

“Latihan ini juga bertujuan untuk menguji serta mempertahankan keandalan sistem dari sensor weapon and command (Sewaco) yang dimiliki oleh KRI, khususnya sistem penembakan meriam utama,” ujar Ludfy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya