- Website TNI AU
VIVA – Pesawat bersejarah T-34 Charlie akan bergabung bersama pesawat-pesawat bersejarah lainnya di halaman Monumen Bakti Prajurit, Museum Dirgantara, Kompleks Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Pesawat ini memiliki makna ketangguhan dan kekuatan dirgantara. Sudah selayaknya kita menghargai jasa-jasanya saat digunakan untuk berlatih selama ini, dan diabadikan di halaman monumen bakti prajurit agar setiap prajurit dan generasi muda lainnya bisa mengetahui sejarah tersebut.
“Pesawat latih T34 Charlie telah digunakan mulai tahun 1979, dan memiliki nilai historis yang tinggi dalam mendidik dan menghasilkan ratusan pilot militer di Indonesia. Pesawat ini berada di jajaran Skadik 102 Lanud Adisutjipto sebagai pesawat latih lanjut siswa Sekolah Penerbang,” kata Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Ir. Bob Henry Panggabean.
Selama 30 tahun, pesawat T-34 Charlie ini menjadi salah satu pesawat bersejarah yang sudah menemani kegiatan operasi pendidikan Sekolah Terbang (Sekbang) TNI di Lanud Adisutjipto. Pesawat sebenarnya ini telah resmi berhenti beroperasi pada tanggal 3 April 2018.
Atas arahan Henry Panggabean, pesawat T-34 Charlie diabadikan di Monumen Bakti Prajurit. Ia juga meminta agar pesawat ini dilengkapi dengan persenjataan untuk melengkapi sejarahnya, dimana pesawat tersebut pernah digunakan sebagai pesawat latih untuk rocketing dan bombing.
Persenjataan pesawat T34 Charlie terdiri dari LAU 68/B Rocket Launcher FFAR 2,75” dan LSBC Bomb Rack untuk Bom Latih. Kemudian Bom Latih BDU 33 berjumlah 8 buah dan rocket FFAR 2,75 berjumlah 14 buah.
Baca: Kapal Perang Tentara Indonesia Tembakkan Meriam di Laut Lebanon
