VIVA – Lagi-lagi TNI AD harus menghadapi masalah pencemaran nama baik sekaligus sangat merugikan bagi satuan TNI yang dikepalai Jenderal TNI Andika Perkasa itu.
Beberapa waktu lalu media sosial Twitter sempat digemparkan salah satu penggunanya yang menyebarkan sebuah postingan di media sosial Facebook. Postingan ini berisikan sebuah unggahan yang tidak pantas.
Berdasarkan informasi yang diterima dari akun Instagram TNI AD Minggu 7 Juni 2020, unggahan ujaran kebencian ini menggunakan latar belakang prajurit TNI AD yang menggunakan nama Eko Frananda.
Dalam unggahannya di Facebook, Eko memposting sebuah video dengan tautan yang tidak seharusnya dilontarkan oleh prajurit TNI. Ia menggunakan kata Turunkan Jokowi dengan tulisan besar.
Tidak hanya itu, Eko Frananda ini juga memaki-maki serta menjelek-jelekan Presiden Joko Widodo. Sontak para pengguna Facebook lainnya meragukan bahwa akun tersebut adalah akun prajurit TNI.
Hasil investigasi Pusat Sandi dan Siber TNI AD terhadap akun Twitter @Yostanabe88 yang melaporkan hal tersebut kepada TNI AD, ternyata akun palsu dan bukan milik prajurit TNI AD. Identitas sebenarnya yang digunakan akun tersebut adalah Prajurit Satu AA dari satuan Perbekalan dan Angkutan Kodam Iskandar Muda (Aceh).
“Selain merusak dan merugikan nama pribadi Prajurit Satu AA, unggahan yang dilakukan akun ini juga sangat merugikan TNI AD. TNI AD telah bertindak mendorong proses hukum terhadap pemilik akun media sosial di atas,” ujar Kadispen TNI AD, Brigjen TNI Nefra.
