Kisah Jenderal TNI AU dari Terbang 4.500 Jam ke Amerika Hingga Istana
- Website TNI AU
VIVA – Untuk mencapai jabatan tertinggi dalam satuan Tentara Nasional Indonesia tentu tidak mudah. Mereka harus terus belajar untuk terus mengukir prestasi. Seperti yang dilakukan mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Purn Yuyu Sutisna.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan VIVA Militer Jumat 3 Juli 2020, Yuyu Sutisna adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 1986 dan Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU tahun 1987.
Karier militernya dimulai ketika ia menjadi salah satu penerbang TNI AU F-5 Tiger II dan pada saat itu ia juga meraih badge atas perolehan 2.000 jam terbang. Sampai pada akhirnya ia menjabat komandan Skadron Udara 14 (Skadud 14), diraihnya di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur pada 2001 sampai 2003.
Meski sudah berpangkat komandan, tentu hal ini tidak menjadi alasan bagi Yuyu untuk terus menjadi prajurit TNI AL yang lebih baik. Mantan KSAU ke-22 ini ternyata pernah mengantongi 4.500 jam terbang dengan menggunakan F-5 Tiger, FMK53, Cessna dan Bravo Charlie.
Perjalanan militer Yuyu Sutisna semakin meningkat saat ia pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan RI, di kantor Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Washington DC, Amerika Serikat pada 2006 hingga 2009.
Seiring berjalannya waktu dan berbagai jabatan yang sudah ditempatinya, pada 21 Maret 2014 berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/207/IIl/2014 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, ia dipromosikan dari Danlanud Iswahjudi menjadi Kas Koopsau II sejak 21 Maret 2014 hingga 31 Oktober 2014.
Sejak saat itu kinerja Yuyu Sutisna menjadi perhatian sampai ia disebut-sebut sebagai kandidat yang tepat untuk menjadi KSAU menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang saat itu menjabat sebagai KSAU.
Pada akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017 akhirnya pada 17 Januari 2018 Marsekal TNI (Purn) Yuyu Sutisna dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang menjabat sebagai Panglima TNI. Dan pada 20 Mei 2020, Marsekal Yuyu menyerahkan tampuk kepemimpinan AU ke Marsekal Fajar Prasetyo.
