TNI AU Prioritaskan Putra-Putri Papua Dalam Penerimaan Calon Taruna AU

VIVA Militer : Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi Sesau
Sumber :
  • instagram TNI Angkatan Udara

VIVA – Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Budhi Achmadi menyatakan, TNI AU akan memprioritaskan putra-putri asli Papua dalam penerimaan calon Taruna-Taruni tahun 2020. 

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Hal itu sesuai dengan arahan dari pimpinan di Jakarta yang terus memberikan perhatian khusus pada warga asli Papua di semua wilayah untuk menjadi anggota TNI AU.

“Kami dalam penerimaan Taruna dan Taruni ini membuka peluang bagi putra-putri asli Papua jadi tentara, ini sudah ada arahan agar diprioritaskan masuk menjadi prajurit TNI Angkatan Udara. Tetapi, kami tetap berpedoman kepada aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Mabes TNI AU,” kata Marsma Budhi Achmadi kepada wartawan di Lanud Silas Papare, Rabu, 15 Juli 2020.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Dia menjelaskan, dalam penerimaan calon Taruna-Taruni tahun ini, peserta yang mendaftar dan mengikuti tes berjumlah 12 orang.  “Dari 12 orang itu 5 orang diantaranya asli Papua, yang saat ini masih mengikuti tahapan tes yakni, kesehatan, psikologis, jasmani,penelitian mental dan metodologi dan terakhir sidang penentuan,” ujarnya.

VIVA Militer : Calon Taruna-Taruni TNI Angkatan Udara tahun 2020

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Ia berharap, semua peserta asal Papua yang telah mengikuti tes bisa memenuhi syarat untuk menjadi anggota TNI AU. Sayangnya, lanjut Danlanud, dalam penerima calon Taruna-Taruni tahun ini tidak ada satu pun putri Papua yang ikut mendaftar, pada hal peluang untuk menjadi seorang Taruni sangat terbuka.

“Ya kami sangat menyayangkan tidak ada satu pun putri Papua yang ikut tes, padahal kita membuka peluang sebanyak-banyak. Bahkan dalam arahan pimpinan, bila ada putra-putri daerah yang memiliki prestasi istimewa agar diprioritaskan," katanya.

Lebih jauh Danlanud menjelaskan, pada pendaftaran Taruna dan Taruni kali ini, jumlah peserta yang mendaftar mengalami penurunan. Menurutnya, hal itu terjadi akibat dampak pandemi Covid-19, dimana  peserta yang mendaftar taruna dan taruni TNI AU menurun termasuk Bintara dan Tamtama.

“Sebelum Pandemi Covid-19 tercatat 60 orang terkonfirmasi mendaftar, namun setelah dibuka tes dilaksanakan ternyata yang datang hanya 12 orang. Hal itu berkurang, karena umumnya mereka kelamaan menunggu sehingga mendaftar ke tempat lain,” paparnya.

Danlanud mengungkapkan, pihaknya kedepan akan berupaya mensosialisasikan penerimaan TNI AU kepada Pemerintah daerah agar putra asli daerah lebih banyak lagi yang mendaftar.

“Kita akan berupaya mensosialisasikannya kepada Pemerintah daerah dalam arti, bila ada putra-putri Papua yang berminat menjadi prajurit TNI AU bahkan memiliki prestasi khuusus baik dibidang pendidikan, atlet kita akan supervisi untuk menjadi prajurit TNI AU,” katanya.

Dalam tahapan tes penerimaan calon Taruna-Taruni TNI AU tahun ini, kata Danlanud, peserta diwajibkan mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, face shield bahkan jaga jarak. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19 selama rekrutmen, sehingga memang mereka melakukan protokol kesehatan.

Baca : KRI Teluk Jakarta 541 Mengalami Bocor dan Tenggelam di Pulau Kangean

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya