Gila, IG Tak Resmi TNI Sebar Info Palsu Pemicu Serangan Polsek Ciracas

VIVA Militer: Rekaman penyerangan Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA Militer

VIVA – Ternyata informasi palsu yang disebarkan Prada TNI Muhammar Ilham alias MI yang telah memicu 100 lebih prajurit melakukan penyerangan brutal ke Markas Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, tak hanya beredar kalangan pelaku saja.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Tapi yang paling mirisnya, ternyata informasi palsu yang dibuat berdasarkan kebohongan itu disiarkan meluas oleh sejumlah akun Instagram tak resmi yang memakai nama TNI.

Salah satu akun yang menyiarkan informasi palsu dari Prada MI ialah @info_tni_ad. Akun tak resmi TNI ini menyiarkan informasi palsu itu pada 27 Agustus 2020.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Dari amatan VIVA Militer, sampai berita ini dimuat Minggu 30 Agustus 2020, informasi palsu pengeroyokan Prada MI masih ada di akun IG itu.

Pada postingannya, dituliskan judul dengan huruf kapital 'ANGGOTA TNI DIKEROYOK OLEH 4 PEMUDA TAK DIKENAL DI ARUMDINA' dan dilengkapi dengan foto Prada MI yang terbaring mendapat perawatan di sebuah rumah sakit. Sudah lebih dari 11 ribu pengguna IG memberikan tanda like pada postingan informasi palsu itu.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman dengan tegas telah menyatakan bahwa Prada MI terluka akibat kecelakaan tunggal. Dan dari hasil penyelidikan semua telah terungkap bahwa Prada MI membuat dan menyebarkan informasi tak benar tentang dirinya menjadi korban pengeroyokan.

"Dari hasil penyelidikan kami sebetulnya kejadian itu dari rekaman CCTV betul-betul kecelakaan tunggal. Sudah kita cek langsung ke rumah sakit, kemudian divisum oleh dokter, kemudian melalui rekaman CCTV dan kita konfirmasi ke yang bersangkutan dan secara jujur yang bersangkutan mengakui kecelakaan tunggal," kata Pangdam Jaya.

Lalu pada 28 Agustus 2020, TNI dan kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan tunggal itu. Olah TKP juga dihadiri Detasemen POM TNI dan Detasemen Intelijen TNI.

"Jadi pada saat proses di TKP pada saat kejadian, jadi Dandim dari Den Intel, pihak Polres dan Denpom di TKP untuk menerima keterangan langsung para saksi, ada 9 saksi yang menyampaikan bahwa yang bersangkutan benar-benar kecelakaan tunggal," kata Pangdam.

Perlu diketahui, penyerangan itu berlangsung mulai pukul 23:00 WIB, 28 Agustus 2020 hingga Sabtu dinihari 29 Agustus 2020. Akibat penyerangan itu banyak warga terluka, kendaraan rusak dan hangus terbakar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya