Abu Prajurit Marinir Pengangkat Jenazah 7 Jenderal Korban PKI Dilarung
- Marinir
VIVA – Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut telah menggelar upacara persemayaman dan pemberangkatan jenazah Pelda KKO Marinir TNI Angkatan Laut, (Purnawirawan) Evert Julius Ven Kandou.
Jenazah prajurit terbaik Korps Marinir TNI itu diberangkatan dari rumah duka di Desa Kedung Rejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Minggu 6 September 2020.
Informasi yang dihimpun VIVA Militer, upacara militer pemberangkatan jenazah dilaksanakan pukul 10:30 WIB, dilanjutkan dengan pemberangkatan menuju ke Tanah Makan Krematorium Yayasan Bangorejo Jajag Banyuwangi untuk di kremasi. Upacara dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Marinir Surabaya, Kolonel Mar Idi Rizaldi.
"Saya atas nama keluarga besar TNI Angkatan Laut, dan teman sejawat Almarhum menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, berkenan menerima amal ibadahnya dan arwahnya di berikan tempat yang layak di sisinya," kata Kolonel Idi.
Setelah dikremasi, abu jenazah EJ Ven Kandou dilarung ke laut, dan sesuai wasiat beliau, pelarungan dilakukan di sebuah pantai yang memiliki cerita mistis di Banyuwangi, yaitu Pantai Watu Dodol.
WJ Kandou meninggal dunia di usia 83 tahun akibat sakit yang telah lama dideritanya. Dia menghembuskan napas terakhir 4 September 2020, pukul 15.15 WIB, di Rumah Sakit Alhuda, Banyuwangi, Jawa Timur.
Ven Kandou merupakan sesepuh Korps Marinir dan juga salah satu pelaku sejarah revolusi, yang telah mengangkat 7 jenazah korban G 30 S/ PKI di sumur lubang buaya, Jakarta Timur pada tahun 1965.
Baca: Hebat, Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Berhasil Tembus Goa Baliem Papua
