Austria Peringatkan Prabowo, Jet Tempur Bekas untuk TNI Banyak Masalah

VIVA Militer: Letnan Jenderal Prabowo.
Sumber :

VIVA Austria sudah setuju untuk menjual 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon yang hendak diborong Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan atau alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?

Persetujuan itu dituangkan Austria dalam surat balasan Menteri Pertahanan Klaudia Tanner, untuk membalas surat dari Letnan Jenderal (purn) Prabowo Subianto.

"Sekarang kami memberi tahu Indonesia bahwa kami akan mengurus penjualan tersebut secara legal dan mengadakan pembicaraan dengan semua orang yang terlibat. Kami dengan senang hati menerima minat Anda untuk membeli lima belas Eurofighter Austria untuk memodernisasi armada udara Anda," tertulis dalam surat balasan Tanner kepada Prabowo dilansir VIVA Militer dari Krone, Senin 7 September 2020.

Irjen Agung Setya Kerahkan 12.092 Personel Gabungan Amankan Mudik Lebaran 2024 di Sumut

Menurut Tanner, pihaknya akan mengurus segala administrasi dan kesiapan 15 jet tempur yang sudah lama menganggur itu. Dari mulai urusan pajak dan lainnya.

Hanya saja, dalam surat balasan tertanggal 4 September 2020 itu, Tanner memperingatkan Prabowo tentang banyaknya masalah terkait jual beli 15 unit Eurofighter Typhoon bekas itu. Dan masalahnya sangat rumit banget.

AHY: Enggak Masalah Kursi Demokrat di DPR Turun, yang Penting Prabowo Menang

"Namun, jelas juga bahwa setiap penjualan sangat rumit dan sulit karena perjanjian terbatas Darabos," tulis Tannner.

Masalahnya begini, meski nantinya semua pihak di Austria sudah setuju menjual jet tempur ke Indonesia. Namun, harus juga ada izin dari beberapa negara yang terlibat dalam terciptanya pesawat tempur itu.

Yang pertama tentunya Amerika, sebab menurut Tanner di tubuh Eurofighter Typhoon tertanam peralatan yang teknologinya berasal dari Negeri Paman Sam, yaitu Global Positioning System (GPS).

Kemudian, untuk mendapatkan sertifikat kepemilikan dari Boeing, perjanjian jual beli itu harus juga mendapatkan persetujuan dari Jerman, Inggris, Italia, dan Spanyol

Sebenarnya ada opsi lain, Tanner menjelaskan, Boeing membeli lagi pesawat itu kepada Austria, lalu meningkatkan teknologinya dan Boeing kembali menjualnya ke Indonesia.

Ketertarikan Prabowo untuk memborong 15 Eurofighter Typhoon milik militer Austria terungkap dalam surat yang dilayangkan pada Tanner.

Prabowo mengirim surat khusus yang isinya penawaran untuk bekerjasama terkait pembelian jet tempur milik militer Austria berjenis Eurofighter Typhoon pada 10 Juli 2020.

"Tolong izinkan saya untuk menghubungi Anda secara langsung mengenai masalah yang sangat penting bagi Republik Indonesia," kata Prabowo dalam suratnya.

Prabowo menyatakan alasan pembelian 15 jet itu demi memodernisasi alutsista Tentara Nasional Indonesia atau TNI.

"Untuk memodernisasi Angkatan Udara Indonesia, saya ingin mengadakan perundingan resmi dengan Anda untuk membeli semua 15 Eurofighter untuk Republik Indonesia," tertulis surat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya