Tak Cuma Marinir, Prajurit TNI AU Diduga Ikut Ngamuk di Polsek Ciracas

VIVA Militer: Rekaman penyerangan Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA Militer

VIVA – Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Eddy Rate Muis menyatakan, TNI akan mengungkap seluruh oknum prajurit TNI yang diduga terlibat dalam kasus penyerangan kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur pada akhir Agustus 2020 lalu. 

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dia menjelaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam mengungkap kasus penyerangan dan perusakan kantor Polsek Ciracas yang sangat mencoreng Korps Kesatuan TNI itu. 

Sejauh ini, lanjut Danpuspom, dari hasil pengembangan pemeriksaan kasus penyerangan dan perusakan Polsek Ciracas terhadap seluruh oknum TNI yang diduga terlibat dalam insiden memalukan itu, baik dari satuan Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara. 

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

"Dari Angkatan Udara kita juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 prajurit TNI AU," kata Mayjen TNI Eddy Rate Muis di kantor Puspomad, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 9 September 2020.

Namun, lanjutnya, dari 10 orang prajurit TNI AU yang sudah menjalani pemeriksaan pihak penyidik Puspom TNI masih belum menetapkan sejumlah tersangka.

Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad

"Untuk prajurit TNI AU masih dalam proses pengembangan sehingga kita belum tetapkan mereka sebagai tersangka," ujarnya.

Sementara ini sudah 50 prajurit TNI ditetapkan sebagai tersangka, 6 di antaranya oknum prajurit Korps Marinir.

Lebih jauh ia katakan, banyaknya prajurit TNI yang terlibat dalam kasus penyerangan dan pengerusakan kantor Polsek Ciracas itu terjadi karena tersebarnya informasi bohong yang menyatakan bahwa ada salah satu prajurit TNI atas nama Prada MI telah menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tak dikenal di daerah Cibubur. 

Informasi yang tersebar secara masif itu ternyata telah berdampak pada sebuah gerakan solidaritas yang mengarah tindak pidana sehingga ratusan oknum TNI dari berbagai kesatuan itu melakukan penyerangan terhadap Polsek Ciracas.

"Jadi motifnya itu sudah jelas, mereka bergerak karena mendengar kabar bohong sehingga menimbulkan jiwa korsa di prajurit TNI,"  kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya