13 Petarung Buaya Muara TNI Kembali dari Daerah Rawan Gerbang Timur RI
- Pasmar III
VIVA – Berangkat menuju medan tugas bukan sebuah masalah bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yang terpenting adalah, bagaimana bisa melaksanakan tugas dengan hasil sukses dan pulang dengan selamat ke markas.
Begitulah yang dialami 13 prajurit berjuluk petarung buaya muara dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XI Merauke, Papua.
Mereka baru saja kembali dari medan juang dengan sukses dan selamat, meski sebenarnya selama beberapa bulan harus hidup di daerah rawan konflik di ujung timur Indonesia.
Kepulangan mereka ke markas merupakan sebuah kebanggaan bagi korps dan kehadiran mereka disambut dengan upacara khusus purna tugas. Tak tanggung-tanggung, upacara penyambutan langsung dipimpina Komadan Yonmarhanlan XI, Letnan Kolonel Marinir Ronny Antonius Purba.
Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Kamis 10 September 2020, 13 petarung buaya muara itu ditugaskan di beberapa daerah rawan konlik di Papua. Seperti di Pos AL Bade, Pos AL Ilwayab, Pos AL Sumuraman, Pos AL Kumbe, dan Pos Pengamatan Lampu satu.
"Selamat datang kembali di satuan, terima kasih sudah melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Selanjutnya segera sesuaikan dengan kegiatan yang sedang berjalan," kata Letkol Ronny kepada 13 petarung buaya muara.
Sekembali 13 prajurit itu, maka tugas mereka dilanjutkan oleh 13 petarung buaya muara lainnya. Mereka diberangkatkan ke pos-pos yang telah ditinggalkan rekan mereka sebelumnya.
Perlu diketahui, Yonmarhanlan XI merupakan satuan dari Pangkalan Utama TNI AL XI Merauke, Lantamal XI merupakan Komando Pelaksana Dukungan Komando Armada III (Koarmada III). Lantamal XI merupakan penjaga pintu gerbang Indonesia bagian timur sisi selatan. Wilayah yang di bawahi dari Dabo hingga Merauke.
Baca: OPM Ganggu PUPR, Jenderal TNI Andika Kerahkan Pasukan ke Papua
