Kisah Jenderal Mantan Tukang Obat di Solo Jadikan TNI Terkuat di Asia

VIVA Militer: Marsekal Madya TNI Omar Dhani
Sumber :

VIVA – Pada masa Revolusi yang terjadi di Indonesia, Omar Dhani harus menjalani dua pekerjaan sekaligus untuk bertahan hidup. 

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Dari menjalani pekerjaan sebagai pegawai bagian penerangan luar negeri di Kementerian Penerangan, hingga harus berjualan obat keliling, Dhani tidak segan untuk melakukan itu semua.

Berdasarkan catatan sejarah yang dihimpun VIVA Militer dari berbagai sumber Senin 28 September 2020, setelah masa Revolusi Indonesia selesai, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) membuka pendaftaran bagi pemuda Indonesia.

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Tepatnya pada bulan Juli 1950, kesempatan emas yang terbuka lebar itu tidak ingin disia-siakan pemuda yang saat itu baru berusia 26 tahun. Omar Dhani pun mendaftar sebagai penerbang atau navigator.

Usai melewati tahap seleksi dan ujian masuk, akhirnya Omar Dhani diterima untuk bergabung dalam matra angkatan udara. Kemudian pada bulan November 1950, sebanyak 60 penerbang yang terpilih yang diberangkatkan ke Amerika.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

VIVA Militer: Marsekal Madya Udara TNI Omar Dhani (tengah)

Pria asal Solo, Jawa Tengah itupun termasuk di dalamnya. Ia dikirim untuk belajar di Academy of Aeronautics, TALOA (Trans Ocean Airline Oakland Airport) di California, AS. Hanya dalam waktu satu tahun saja, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya.

Lalu dikirim kembali ke Tanah Air. Setibanya di Indonesia, Omar dilantik sebagai Letnan Muda Udara I (sekarang sejajar dengan Pembantu Letnan Satu atau Peltu) pada Juli 1952. Ia juga bertugas sebagai co-pilot Dakota di Pangkalan Udara Cililitan (sekarang Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma).

Omar Dhani juga terlibat aktif dalam beberapa penugasan operasi militer, salah satunya adalah operasi Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera.

Sejak mengikuti operasi militer itulah, karier militer Omar Dhani melesat sangat pesat. Karna ia hanya membutuhkan waktu selama sembilan setengah tahun untuk mencapai posisi tertinggi dalam matra Angkatan Udara.

Letnan Muda Udara I Omar Dhani, dilantik menjadi Menteri Panglima Angkatan Udara saat baru berusia 38 tahun saja. Saat itu ia dilantik untuk menggantikan Laksamana Udara Soerjadi Soerjadarma. Pelantikan Omar Dhani tercatat pada tanggal 19 Januari 1962.

Ketika menduduki jabatan nomor satu di matra Angkatan Udara, digambarkan bahwa kekuatan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), menjadi salah satu angkatan udara terkuat di kawasan Asia Tenggara.

Bahkan hal itu terus meningkat, hingga menjadi angkatan udara terkuat di Asia. Bayangkan saja, bagaimana kekuatan angkatan udara Indonesia yang mampu mengalahkan negara besar seperti China.

Baca: Kisah Anak Sang Singa Serikat Islam Jadi Jenderal TNI AD

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya