Jenderal Moeldoko: Isu Panglima TNI Dicopot Karena Film PKI Itu Baper

VIVA Militer : Jenderal TNI (Purn) Moeldoko
Sumber :
  • Instagram @dr_moeldoko

VIVA – Panglima TNI ke-18 yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko angkat bicara tentang adanya isu seorang mantan Panglima TNI yang dicopot dari jabatannya hanya karena mengajak masyarakat nonton film G30S/PKI. 

Alasan Pengemudi Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Jalani Pemeriksaan Psikologi

Jenderal lulusan Akabri tahun 1981 itu menyatakan, isu pencopotan posisi Panglima TNI yang sempat dilontarkan oleh juniornya, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo itu merupakan subjektivitas semata. Menurutnya, tidak ada pergantian posisi  Panglima TNI yang disebabkan mengajak orang menonton film G30S/PKI.

Bahkan, Mantan KSAD ke-28 itu menyindir Jenderal Gatot terlalu membawa perasaan alias Baper menyikapi penggantian dirinya dengan Panglima TNI yang saat ini dijabat oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Padahal pergantian posisi Panglima TNI memang dilakukan lantaran Jenderal Gatot Nurmantyo memasuki masa pensiun.

Pemobil Fortuner Diperintah Sang Kakak Buang Pelat TNI di Lembang, Polisi Turun Tangan

"Tentang pencopotannya, itu pendapat subyektif. Karena itu penilaian subyektif ya boleh boleh saja, sejauh itu perasaan. Tapi perasaan itu belum tentu sesuai dengan yang dipikirkan oleh pimpinannya," kata Moeldoko, Kamis, 1 Oktober 2020.

Lebih jauh Jenderal Moeldoko menjelaskan, pergantian pucuk pimpinan di sebuah organisasi TNI itu dilakukan melalui berbagai pertimbangan yang matang. "Bukan hanya pertimbangan kasuistis tetapi pertimbangan yang lebih komprehensif," ujarnya.

Polisi Sebut Pengemudi Mobil Fortuner Arogan Ditangkap Saat Sembunyi di Rumah Kakaknya

Untuk diketahui, isu pencopotan Panglima TNI karena mengajak masyarakat untuk menonton film G30S/PKI dimunculkan oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Isu itu mengemuka sejak bulan lalu jelang momentum G30S/PKI. 

Perlu dicatat, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo adalah Panglima TNI ke-19. Dia menjabat Panglima TNI sejak 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017. Jenderal bintang empat kelahiran 13 Maret tahun 1960 itu dipercaya oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang pensiun pada tanggal 8 Juli 2015 silam. 

Jika ditelusuri lebih dalam lagi, pergantian posisi Panglima TNI dari tangan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo kepada Panglima TNI saat ini, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terjadi ketika Jenderal Gatot memasuki usia ke 58 tahun. Hal itu hampir sama dengan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang pensiun dari TNI dengan jabatan terakhir Panglima TNI diusia 58 tahun. Itu artinya pergantian posisi Panglima TNI di era-Presiden Joko Widodo terjadi secara normal dan biasa saja. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya