TNI Temukan 3 WNI Kabur dari Malaysia, Ternyata Baru Ditipu Bos Sawit

VIVA Militer: Prajurit Yonif 407/Padmakusuma amankan 3 WNI.
Sumber :
  • Yonif 407/Padma Kusuma.

VIVA – Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalyon Infanteri 407/Padmakusuma telah menemukan dan mengamankan tiga WNI, ketika berusaha kabur dari Malaysia.

Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Menurut Komandan Satgas Pamtas Yonif 407/Padmakusuma, Letnan Kolonel Catur Irawan dalam siaran tertulis dilansir VIVA Militer, Minggu 11 Oktober 2020, ketiga WNI tersebut ditemukan prajurit TNI di jalur tikus alias tak resmi di wilayah Desa Badau Tengah, Kecamatan Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

"Ketiga orang WNI tersebut keluar dari Malaysia melalui jalur non-prosedural atau jalur tidak resmi menuju ke Indonesia melewati jalan tikus dan tidak dilengkapi dokumen yang sah dan resmi," kata Dansatgas.

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

Ketiga WNI itu ditemukan dari kecurigaan Komandan Seksi Intelijen Pos Kotis, Sersan Kepala Kopit Baihaqi, setelah melihat gerak-gerik ketiga WNI itu saat mereka melintas di simpang 4 Badau.

"Melihat 3 orang pejalan kaki yang mencurigakan tersebut, anggota Satgas menghentikan dan melaksanakan pengecekan terhadap pejalan kaki tersebut dengan prosedur yang berlaku," kata Letkol TNI Catur.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

VIVA Militer: Prajurit Yonif 704/Padmakusuma amankan 3 WNI.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui ketiga WNI itu merupakan pelintas negara ilegal, mereka baru saja kabur dari Malaysia, untuk kembali ke kampung halaman mereka di Desa Tangaran, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas.

Kepada Prajurit TNI, ketiga WNI berinisial DW (19 tahun), AR (21 tahun), AN (25 tahun) menceritakan alasan di bali aksi nekat mereka kabur dari Negeri Jiran.

Mereka mengisahkan, terpaksa memilih kabur karena merasa telah ditipu pengusaha perkebunan sawit di Malaysia. Jadi awalnya mereka ditawari bekerja di perkebunan sawit yang disebutkan, usai tanamannya sudah memasuki tiga tahun.

Tapi pada kenyataannya, setelah mereka tiba di Malaysia, yang terjadi ternyata tak sesuai dengan janji. Mereka disuruh bekerja di kebun sawit yang masih baru dibuka di wilayah Lubuk Antu.

Selain melakukan pemeriksaan identitas, prajurit TNI juga memeriksakan kondisi kesehatan ketiga WNI tersebut, termasuk melakukan pemeriksaan standar COVID-19.

Baca: Seorang Warga NTT Rela Serahkan Warisan Kakeknya ke Prajurit TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya