Periksa KM Fajar, TNI Terkejut Ada Mayat Membeku Disimpan di Palka
- Lantamal III
VIVA – Ada kejadian mengejutkan terjadi saat prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, melakukan pemeriksaan terhadap sebuah kapal penangkap ikan Indonesia di Perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara.
Berdasarkan siaran tertulis dari Dinas Penerangan Pangkalan Utama Angkatan Laut III yang dilansir VIVA Militer, Minggu 11 Oktober 2020, prajurit TNI secara tak sengaja menemukan sesosok mayat pria di dalam Kapal Motor Fajar Mutiara Wijaya GT 29.
Ceritanya begini, pada 8 Oktober 2020, prajurit TNI yang bertugas di Kapal Patroli Keamanan Laut Salmaneti I-3-03 dari Lantamal III Jakarta, sedang melakukan patroli rutin di sekitar perairan tersebut malam hari.
Lalu, prajurit TNI bergerak mendekati KM Fajar Mutiara Wijaya untuk memeriksa kapal penangkap ikan itu. Awalnya memang tidak ditemukan adanya pelanggaran pada kapal. Namun setelah dilakukan cek fisik, barulah ditemukan kejadian yang tak terduga.
Ketika itu dalam cek fisik, ada ketidaksesuaian data. Dalam catatan pelayaran, KM Fajar Mutiara diawaki 16 ABK termasuk nahkoda. Tapi ketika diperiksa TNI, hanya ada 15 orang saja di kapal itu.
Dan akhirnya nahkoda kapal bernama Edi buka suara, dia mengatakan satu ABK lagi ada di kapal itu, hanya saja dia sudah tiada dan mayatnya disimpan di dalam palka pendingin.
Setelah dilakukan pemeriksaa, ternyata apa yang disampaikan nahkoda itu benar, di dalam palka ditemukan mayat salah satu ABK dalam kondisi sudah membeku.
Atas penemuan tersebut Komandan Patkamla Salmaneti I-3-03 melaporkannya ke Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Lantamal III Kolonel Laut (P) Tarus Rostiyadi. Dan Kolonel Tarus memerintahkan untuk mengarahkan KM Fajar Mutiara ke Perairan Pantai Mutiara/Muara Angke dan lakukan lego jangkar dengan dikawal Kapal Patkamla Salmaneti I-3-03.
"Dengan adanya temuan tersebut, TNI AL /Satrol Lantamal III akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Muara Baru, dan saat ini jenazah yang ditemukan di KM Fajar Mutiara sudah dievakuasi tim kesehatan dan dibawa ke RS. Sulianti Saroso untuk dilakukan autopsi," kata Kolonel Tarus.
Nahkoda beralasan satu ABK itu meninggal dalam pelayaran mencari akan, jenazahnya sengaja disimpan di palka, untuk dibawa pulang dan diserahkan kepada keluarganya.
Baca: TNI Temukan 3 WNI Kabur dari Malaysia, Ternyata Baru Ditipu Bos Sawit
