Tragis, Perwira TNI Pulang Operasi Lupa Istri Lalu Jadi Pemuas Lelaki

VIVA Militer: Ilustrasi militer.
Sumber :
  • VIVA Militer

VIVA – Sebuah kisah tragis dialami seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sepulang melaksanakan tugas operasi, dia malah berubah menjadi pribadi yang berbeda.

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Prajurit itu disebutkan merupakan seorang perwira menengah TNI. Dia baru saja pulang melaksanakan operasi di Timor-Timur. Entah kenapa, ketika pulang ke rumah, prajurit itu mendadak tak lagi menyenangi istri.

Dan mirisnya, perwira menengah TNI itu malah menjadi salah satu pengikut kaum penyenang laki-laki alias homoseksual.

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Kisah ini diceritakan Ketua Kamar Militer Mayor Jenderal (purnawirawan) Burhan Dahlan dalam acara Pembinaan Teknis dan Administrasi Yudisial pada 4 Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia yang digelar Mahkamah Agung secara virtual baru-baru ini.

Mayjen Burhan menuturkan, dilansir VIVA Militer, Kamis 15 Oktober 2020, peristiwa yang dialami perwira TNI itu terjadi pada tahun 2008.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

Kebetulan perwira itu merupakan terdakwa kasus LGBT yang pertama kali disidangkan Mayor Burhan di Peradilan Militer.

VIVA Militer: Mayor Jenderal (purnawirawan) Burhan Dahlan

Menurut Mayjen Burhan, perwira itu dalam keterangan ahli diceritakan, bahwa terdakwa mengalami penyimpangan seksual sepulang dari operasi militer.

Disebutkan, perwira itu mengalami penyimpangan seksual karena merasa mentalnya sangat tertekan di medan operasi. Dampaknya sangat fatal dan baru diketahui saat pulang ke markasnya.

Dalam peradilan itu, Mayjen Burhan memutuskan tidak memberikan hukuman kepada terdakwa. Tapi dalam putusannya diperintahkan agar komando yang bersangkutan mengobati prajurit itu sampai sembuh.

"Nah saya teringat dulu tahun 2008, saya menyidangkan pertama LGBT di TNI, saya tidak menghukumnya, tapi melainkan saya perintahkan dalam putusan itu, supaya komandannya itu mengobatinya sampai sembuh.

Kenapa demikian, ketika ahli-ahli menyampaikan waktu itu, ketika itu seorang perwira menengah baru pulang operasi dari Timtim. Begitu dia tertekannya dalam tugas operasi itu, sehingga mentalnya dia ada penyimpangan. Pulang ke homebase-nya, dia tak menyenangi istrinya lagi. Tapi dia jadi kaum penyenang laki-laki. Itu fenomena awal yang saya sidang pertama kali. Dan itu saya putus obati oleh komandannya sampai dia sembuh," kata Burhan.

Pada kesempatan itu, selain menceritakan nasib sang perwira menengah tersebut, Mayjen Burhan juga mengungkapkan tentang banyak kasus homoseksual di tubuh TNI. Tapi, penyebab bukan lagi karena tekanan di medan operasi.

Baca: Tiba di Markas Kostrad TNI, Syekh Ali Jaber Ungkap Kunci Datang Rezeki

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya