Prajurit Marinir Rela Korbankan Helmnya untuk Massa Aksi UU Cilaka
- Dispen Kormar TNI AL
VIVA – Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Korps Marinir TNI AL yang di BKO kan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa ribuan elemen mahasiswa, buruh dan organisasi masyarakat di sekitar Jalan MH. Thamrin berhasil meluluhkan hati para demonstran.
Ratusan prajurit Marinir dibawah komando Dankormar Mayjen TNI Suhartono itu benar-benar menunjukkan keberpihakannya terhadap bangsa dan negara.
Mereka tidak meluapkan emosi dalam menyikapi ulah para demonstran yang telah membakar ban bekas di sepanjang jalan MH Thamrin menuju Istana Negara. Pembakaran ban bekas itu dilakukan sebagai protest serta kekecewaan para demonstran atas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama satu tahun ini.
Prajurit Marinir itu justru menggunakan cara-cara persuasif untuk membubarkan para demonstran yang sudah berjubal di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Bahkan, dikutip VIVA Militer dari akun instagram Korps Marinir TNI AL, Rabu, 21 Oktober 2020, sejumlah personil Baret Ungu itu rela mengorbankan helm-helmnya untuk memadamkan api yang berasal dari pembakaran ban bekas oleh demonstran UU Cipta Kerja dan Peringatan Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.
Demonstrasi yang berlangsung di sekitar Istana Negara pada hari Selasa kemarin, 20 Oktober 2020 itu pun berlangsung dengan cukup kondusif. Tidak ada bentrokan ataupun kerusakan yang cukup berarti di lapangan. Para demonstran pun kembali ke rumah masing-masing dengan tertib setelah mendapatkan imbauan dari Komandan Satgas Pengamanan Unras dari Korps Marinir TNI AL di lapangan.
Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Korps Marinir TNI AL telah mengerahkan ribuan personilnya untuk menjaga dan mengamankan sejumlah titik-titik penting di Jakarta. Ribuan Marinir TNI AL yang diterjunkan ke Jakarta adalah 2 Batalyon Brigade Infanteri 4 Marinir/BS Lampung dan 2 Batalyon lainnya dari Brigade Infanteri 2/MR Jawa Timur.
Baca juga : Kisah Prajurit TNI Bersujud di Tengah Hutan Bulukumba
