Prajurit TNI AD Ramai-ramai Datangi Makam Mendiang Jenderal Soeharto
- Pen Brigif Mekanis Raider 6/TSB/2 Kostrad
VIVA – Siapa yang tidak kenal dengan nama besar Jenderal TNI (Purn) H.M.Soeharto? Hampir seluruh rakyat Indonesia mungkin tidak pernah lupa dengan nama Presiden Republik Indonesia kedua itu. Terlebih lagi bagi para prajurit TNI AD, khususnya dari satuan Brigif Mekanis Raider 6/Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Prajurit TNI dari Brigif Mekanis Raider 6/Divif 2 Kostrad beberapa hari lalu menziarahi makam Jenderal TNI (Purn) H.M.Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kedatangan sejumlah prajurit Kostrad TNI AD yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigif Mekanis Raider 6/TSB/2 Kostrad, Letkol Inf.Dody Triyo Hadi ke makam jenderal TNI yang pernah menjabat sebagai Presiden RI selama 32 tahun itu dalam rangka menyambut HUT ke-59 Brigif Mekanis Raider 6/TSB/2 Kostrad Tahun 2020.
Danbrigif, Letkol Inf.Dody menyatakan, kedatangannya ke Makam Astana Giri Bangun itu dilakukan sebagai salah satu wujud penghormatan kepada Pahlawan Nasional yaitu Alm. Jenderal Besar (Purn) H. M. Soeharto yang dalam sejarah satuan juga pernah menjabat Danbrigif ke-6 di Brigif Mekanis Raider 6/TSB/2 Kostrad pada tahun 1949 dengan pangkat Letnan Kolonel di masa itu.
"Ini sebagai bentuk kita menghargai serta menghormati jasa para Pendahulu yang telah berjasa membesarkan nama Satuan kita ini," kata Danbrigif Letkol Inf.Doddy Triyo Hadi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip VIVA Militer dari akun instagram resmi Penkostrad TNI, Rabu, 28 Oktober 2020.
Untuk diketahui, prosesi ziarah kubur ke makam Jenderal TNI (Purn) Soeharto itu diawali dengan upacara penghormatan secara militer yang dipimpin oleh Danbrigif Mekanis Raider 6/TSB/2 Kostrad di depan cungkup Argosari, yang dilanjutkan dengan do'a bersama serta diakhiri dengan acara tabur bunga.
Baca juga : Persempit Gerak OPM, Kostrad TNI Gelar Perayaan Sumpah Pemuda di Papua
Terpopuler: Klaim Israel soal Iran Disebut Halu, Ribuan Pendukung Prabowo Siap Jadi Amicus Curiae
Seorang pakar militer mencela laporan Israel yang mengaku berhasil menangkis atau mencegat 99 persen serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal jelajah Iran.
