Nasib Miris Jenderal Pemimpin Klub Moge Pengeroyok Intel TNI

VIVA Militer: Letjen DC
Sumber :
  • VIVA Militer

VIVA – Nama mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia, Letnan Jenderal (Purnawirawan) TNI, Djamari Chaniago mendadak jadi sorotan masyarakat.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Penyebabnya, secara tak terduga rombongan pengendara motor gede asal Bandung, Jawa Barat, Harley Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi, yang dia pimpin dalam kegiatan Long Way Up Sumatera Island, berbuat onar.

Ketika melintas di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, sejumlah anggota klub moge pimpinan jenderal Minang itu mengeroyok dua prajurit TNI dari unit intelijen Komando Distrik Militer 0304/Agam.

TNI Pemersatu Anak Bangsa Demi Kemajuan Indonesia

Dua intel TNI AD bernama Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf itu dihajar secara brutal dan buas Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Lima pengendara pun ditahan dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Karena melanggar Pasal 170 KUHP.

Danlantamal III Lantik Kolonel Widyo Jadi Komandan Lanal Palembang

Mirisnya, nasib berkata lain, akibat arogansi pasukan moge yang dia pimpin itu, acara touring panjang dari Padang, Bukittinggi, Medan, Aceh, dan akan finish di Sabang, Aceh, terpaksa dibatalkan. Padahal kegiatan itu baru memasuki hari kedua sejak dimulai dari 29 Oktober 2020.

Padahal selama ini Letjen Djamari selalu berhasil menuntaskan misi hobinya itu dengan baik untuk memperkenalkan HOG pada masyarakat.

Bahkan, Letjen Djamari pernah berhasil memacu laju kuda besinya sampai ke beberapa negara salah satunya negeri bulan sabit merah, nama HOG pernah dibuat tenar oleh dia di Turki.

Dan namanya kian disoroti setelah mengeluarkan pernyataan yang tak tepat dalam menyikapi tindak kekerasan yang dilakukan pasukan mogenya, apalagi dia juga mantan prajurit TNI.

Perlu diketahui, pengeroyokan terjadi Jumat petang 30 Oktober 2020,  awalnya kedua prajurit TNI itu sedang berkendara menuju markas Kodim 0304/Agam, tapi saat melintas di Jalan Dr Hamka, mendadak muncul konvoi rombongan motor gede yang dikawal polisi.

Saat itu kedua prajurit TNI memilih menepi dan memberikan jalan kepada rombongan, selepas itu mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tapi ternyata dari belakang datang lagi rombongan lainnya.

Dengan arogannya para pengendara moge itu menyalip dan meraung-raungkan mesin motor mahalnya di hadapan kedua prajurit TNI itu, hingga keduanya nyaris jatuh.

Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf pun memberikan teguran dan menghentikan salah satu motor dalam rombongan. Tapi malah para pengendara moge itu marah dan menyerang kedua prajurit TNI itu dan memukulinya secara brutal hingga terluka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya