Indonesia Terancam, Panglima TNI Siapkan Sistem Perang Khusus

VIVA Militer : Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi bidikan negara asing. Saat ini, kata Panglima TNI, ancaman perang terhadap Indonesia memang tidak terlihat dengan kasat mata, tapi dalam era industrialisasi digital saat ini serangan negara asing ke Indonesia dapat terjadi kapan saja.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Dengan demikian, lanjut Panglima, saat ini TNI tengah mempersiapkan satu sistem terintegrasi yang dapat mengantisipasi ancaman dari negara asing.

"Hal ini sangat penting bagi TNI untuk pembangunan kekuatan agar TNI lebih profesional menangani ancaman-ancaman yang saat ini sangat kompleks atau multi dimensi," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip militer">VIVA Militer dari Puspen TNI, Senin, 9 Nopember 2020.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Lebih jauh dia kisahkan, saat ini Mabes TNI sudah memiliki Pusat Informasi Maritim (Pusinfomar) yang mengelola data informasi terkait dengan pertahanan di laut Indonesia. Menurutnya, Pusinfomar merupakan embrio pertempuran di era digitalisasi saat ini. Sebab, Pusinfomar sudah memiliki kemampuan untuk mendata seluruh kapal yang berada di atas permukaan di wilayah perairan Indonesia.

"(Pusinfomar) itu sudah ada. Apabila kapal tersebut merupakan ancaman baik masa damai atau masa perang. Katakanlah di masa damai mereka melakukan ilegal transhipment di tengah laut, kita bisa melihat dan kita bisa segera menindak. Ataupun ada tindak perompakan di atas perairan Indonesia, kita juga bisa segera mengetahui. Ataupun juga misalnya ada kecelakaan kita juga bisa mengetahui," papar Panglima TNI.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Tidak hanya itu, Marsekal Hadi Tjahjanto juga memaparkan, saat ini dirinya tengah membangun interoperabilitas di seluruh Matra TNI. Menurutnya, interoperability menjadi kunci utama dalam pertempuran di era modern saat ini.

Dia mendambakan, TNI memiliki sistem pertahanan yang dapat terukur serta efisien dalam menghadapi berbagai potensi ancaman yang tinggi berbasis data informasi. Dengan demikian, saat ini Panglima TNI tengah bekerja keras untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) serta kemampuan prajurit TNI di seluruh matra. 

"Dan sistem yang sedang kita bangun bernama Network Centrix War Operation. Dimana setiap Matra mampu memberikan data maupun informasi dalam satu sistem, dimana sistem itu bisa dibaca oleh setiap komandan pengambil keputusan.  Baik itu situasi yang ada di darat, di laut, maupun di udara. Dan sistem itu berisikan juga data mengenai musuh, dan data mengenai pasukan sendiri. Jadi komandan-komandan atau panglima itu mampu membaca kekuatan dengan begitu cepat," kata Panglima TNI.

Baca juga : Bahaya, Senjata Mayjen TNI Marinir Suhartono Hampir Celakai Orang Lain

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya