Gunung Merapi Menggeliat, 2 Jenderal TNI Gerak Cepat Selamatkan Rakyat

VIVA Militer: Mayjen TNI BAF
Sumber :
  • Kodim 0724/Boyolali

VIVA – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta, mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir ini.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Bahkan, yang terbaru pada Minggu , terjadi guguran di tebing lava 1954 yang berada di sebelah kawah utara Gunung Merapi.

Sejak 5 November 2020, pada pukul 12:00 WIB, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status aktivitas vulkanik gunung teraktif di Pulau Jawa itu, dari waspada atau level II, menjadi siaga (level III).

Mengenal Sosok Jenderal Bintang 5 yang Hanya Ada 3 di Indonesia

Seiring peningkatan aktivitas itu, warga yang bermukim di sekitar Kawasan Rawan Bencana (KRB) III letusan Gunung Merapi telah diungsikan ke beberapa lokasi.

Terkait kondisi ini, dua perwira tinggi militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) bergerak cepat menuju lokasi penampungan pengungsi sementara. Kedua perwira tinggi TNI itu yakni Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dan Mayor Jenderal TNI Bakti Agus Fadjari.

Baru 115 Hari Kembali ke Kostrad, Jenderal Darah Kopassus TNI Ini Digeser ke Lemhanas

Letjen TNI Doni dengan tugas yang diembannya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menuju lokasi pengungsian sejak Jumat 20 November 2020.

Photo :
  • Kodim 0724/Boyolali

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI ke-27 mendatangi Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) di Desa Tlogolele dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Dan Tempat Evakuasi Pengungsian Deyangan di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Di tempat itu, Letjen TNI Doni langsung memberikan instruksi cepat bagi tim tanggap bencana untuk menyelamatkan nyawa rakyat. Sebab, situasi saat ini sangat tak menguntungkan, ketika warga harus mengungsi demi menghindari ancaman letusan Gunung Merapi. Di satu sisi Virus Corona atau COVID-19 mengancam keselamatan mereka di pengungsian.

Apalagi, di lokasi pengungsian itu banyak terdapat anak-anak, balita dan lansia, yang rentan terpapar COVID-19.

"Bagi masyarakat yang kelompok rentan diharapkan untuk betul-betul bisa dilindungi. Untuk mereka yang lansia, punya masalah kesehatan, difabel, balita, ibu hamil dan menyusui ini mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh," kata Letjen TNI Doni dilansir VIVA Militer, Selasa 24 November 2020 dari siaran resmi BNPB.

Photo :
  • Kodim 0724/Boyolali

Menurut Letjen TNI Doni, warga di pengungsian rentan terpapar COVID-19 jika berhubungan dengan masyarakat luar yang datang berkunjung.

"Saudara-saudara kita yang ada di sini punya risiko yang tinggi untuk terpapar COVID-19, apabila ada orang dari luar yang positif. Mengingat tempatnya juga relatif terbatas. Oleh karenanya kita harapkan seluruh pihak yang berkunjung ke tempat-tempat pengungsian harus mematuhi ketentuan yang telah diberikan pemerintah," kata lulusan Akademi Militer 1985 itu.

Lalu, tiga hari berselang, giliran Mayjen TNI Bakti yang bergerak cepat memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan meninjau kesiapan penanganan pengungsi.

Pemegang tongkat Komando Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro itu mendatangi TPPS di Desa Tlogolele dan Desa Klakah, Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

"TNI, Polri, BPBD dan para relawan harus siap dalam rangka antisipasi Merapi dan sudah diploting untuk tempat tempatnya, sehingga nanti tidak merasa kesulitan apa dan bagaimana harus berbuat," kata Mayjen Bakti kepada tim siaga desa.

Meski tak senyaman berada di rumah sendiri, Pangdam Diponegoro meminta masyarakat untuk tetap sabar, tabah dan berdoa agar situasi segera normal. Dan beliau meminta warga di pengungsian untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Baca: Suara Auman Tengah Malam, Prajurit TNI Temukan Jejak Kaki Macan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya