Jenderal TNI Farid: Aksi Terorisme di Sigi Bukan Ajaran Islam!

VIVA Militer: Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf
Sumber :
  • korem132-tniad.mil.id

VIVA – Pembantaian satu keluarga yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), membuat geram Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari VIVA.co.id, peristiwa pembataian satu keluarga oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora terjadi di Dusun 5 Lewonu Lemban Tangoa, Palolo, Sulawesi Tengah, Jumat 27 November 2020.

Kelompok teroris dengan brutal membantai satu keluarga dan membakar rumah. Yang lebih sadis, anggota teroris yang mengatasnamakan Mujahidin Indonesia Timur ini memenggal kepala salah satu korbannya.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Aksi kelompok Ali Kora ini mendapat respons keras dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam hal ini Komando Resor Militer 132/Tadulako. Farid selaku Danrem 132/Tadulako, memastikan bahwa aksi biadab yang dilakukan kelompok pimpinan Ali Kalora itu tidak memperjuangkan ajaran agama Islam.

Farid juga menegaskan himbauannya kepada masyarakat setempat, untuk tidak memberikan bantuan apapun lagi terjadap kelompok teroris MIT. Apalagi, sampai membocorkan posisi personel TNI dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang tengah melakukan pengejaran dalam Operasi Tinombala.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

"Mereka tidak memperjuangkan pemahaman Islam. Tidak ada ajaran dalam agama Islam yang mengajarkan apa yang kelompok MIT lakukan. Tolong untuk masyarakat agar berhenti membantu kelompok MIT menyediakan dan memberi bahan makanan. Dan, memberikan keberadaan anggota TNI dan Polri yang sedang melakukan pengejaran," ucap Farid.

Sebagai respons atas aksi biadab kelompok teroris MIT, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, memastikan akan mengerahkan pasukan khusus ke Sigi, Selasa 1 Desember 2020. 

pemberangkatan pasukan khusus TNI ke Sigi tersebut dilakukan untuk mendukung tugas-tugas Polri dalam mengejar para pelaku kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang telah melakukan pembantaian terhadap sejumlah penduduk sipil.

"Besok pagi akan diberangkatkan pasukan khusus dari Halim menuju ke Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso," kata Hadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya