Baru 3 Hari Jadi Pangdam, Jenderal Darah Kopassus Ini Disosor Mertua

VIVA Militer: Mayjen TNI Maruli dan Jenderal LBP
Sumber :
  • Kodam Udayana

VIVA – Ada peristiwa yang tak disangka terjadi di dunia militer Tentara Nasional Indonesia (TNI). Untuk pertama kalinya ada dua jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang berstatus ayah dan anak, terlibat dalam rapat darurat penyelamatan nyawa rakyat.

Pengemudi Mobil Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Terancam 6 Tahun Bui

Penasaran siapakah kedua jenderal berdarah baret merah itu? Simak jalan cerita berikut ini.

Beberapa hari lalu, digelar sebuah rapat darurat penanganan serangan COVID-19 di Pulau Dewata, Bali.

Raih Suara Terbanyak dalam Sejarah Pilpres, Menlu Tiongkok Ucapkan Selamat ke Prabowo

Rapat berlangsung melalui komunikasi dunia maya teleconference dari Jakarta dan Bali. Dilansir VIVA Militer dari Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) Udayana, Bali, Kamis 3 Desember 2020.

Nah, kebetulan sekali rapat dipimpin oleh Jenderal TNI (Hor) (Purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan, sedangkan pimpinan rapat di Kodam Udayana adalah suami dari putrinya sendiri, yakni Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Tangan Diborgol, Pengemudi Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal Tertunduk Lesu di Kantor Polisi

Dalam rapat itu, Jenderal Luhut langsung menyosor menantunya itu agar dapat meredam lonjakan korban serangan COVID-19, sebab Bali merupakan wilayah yang mengalami lonjakan penderita COVID-19 cukup tinggi setelah Pulau Jawa.

"Kita harus sikapi dengan baik sehingga tidak terjadi tren penambahan yang signifikan," kata Jenderal pendiri Satuan 81 Kopassus itu kepada Mayjen TNI Maruli.

Menurut Jenderal Luhut, Mayjen TNI Maruli sebagai Panglima Kodam, harus berusaha menempuh cara-cara cepat dan tepat untuk menanggulangi penularan COVID-19, salah satu solusinya ialah menerapkan rapid tes anti gen kepada semua orang yang masuk ke Bali melalui transportasi udara.

Terkait hal ini, kepada ayah mertuanya, mantan Komandan Paspampres berdarah baret merah tersebut mengungkapkan  beberapa penyebab adanya lonjakan penderita COVID-19 di Bali. 

Diungkapkan bahwa peningkatan penderita COVID-19 terjadi saat pelaksanaan rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sementara pada saat liburan masih bisa ditekan.

"Saran Kami untuk beberapa hari ini akan melakukan  evaluasi liburan yang telah dilaksanakan sebelumnya, mudah-mudahan liburan nanti bisa terselenggara dengan baik," kata Mayjen TNI Maruli.

Yang menarik lagi, rapat antara ayah dan anak ini berlangsung saat Mayjen TNI Maruli baru 3 hari tiba di Bali, untuk mengemban tugas jabatan sebagai Pangdam Udayana. Sebelumnya Mayjen TNI Maruli tak pernah terlibat langsung dalam penanganan COVID-19 karena tugasnya menjaga keamanan presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya