Prajurit TNI Bertaruh Nyawa Tembus Banjir Besar Demi Selamatkan Warga

VIVA Militer: Sertu TNI Suherlan selamatkan warga korban banjir.
Sumber :
  • Kodim 0701/Banyumas

VIVA Banjir besar menerjang wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Bencana ini terjadi setelah Sungai Serayu meluap deras, akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

Berdasarkan informasi resmi dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0701/Banyumas, dilansir VIVA Militer, Kamis 3 Desember 2020, air di Sungai Serayu meluap sejak Rabu malam.

Banjir terparah melanda wilayah Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas. Data dari Koramil 26/Rawalo, ketinggian banjir di wilayah ini mencapai dua meter lebih.

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

Dalam situasi itu, prajurit TNI yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Satu Suherlan langsung bertindak cepat, mengambil keputusan untuk melakukan evakuasi terhadap penduduk yang terdampak luapan Sungai Serayu. Terutama mengevakuasi sebuah keluarga yang rumahnya berada tepat di tepi sungai.

"Banjir kali ini sangat memprihatinkan dibanding yang terjadi sebelumnya, saat ini kondisi luapan air sungai Serayu khususnya rumah milik Bapak Kandar yang berada di tepian sungai Serayu sudah hampir menutupi rumahnya, sudah mencapai genteng rumah dengan ketinggian 2,5 meter, begitu juga dengan kondisi rumah warga yang lainnya," kata Sertu Suherlan.

Jenderal Zahedi Tewas Dibunuh Israel, Iran Tarik Pasukan dari Suriah

VIVA Militer: Sertu TNI Suherlan selamatkan warga korban banjir.

Photo :
  • Kodim 0701/Banyumas

Prajurit TNI itu akhirnya memutuskan untuk melakukan evakuasi, berbekal peralatan seadanya dibantu warga, dia mempertaruhkan nyawanya untuk menerjang derasnya arus air untuk bisa masuk ke dalam rumah keluarga Kandar.

Kondisi rumah itu sudah sangat membahayakan dan mencekam, di dalam rumah saja air sudah mencapai ketinggian 2,5 meter. Namun, Sertu Suherlan tetap menembus masuk ke dalam rumah dan mengevakuasi anggota keluarga Kandar serta barang berharga.

"Dengan menggunakan alat seadanya, secara manual, kami bersama-sama warga yang lain menyelamatkan apa yang dapat kami selamatkan yang ada di dalam rumah Pak Kandar ini. Tadi saya masuk kedalam rumahnya, air sudah hampir menutupi tubuh saya hingga sudah hampir mencapai leher saya. Alhamdulillah datanglah bala bantuan dari Tagana dan warga yang turut membantu menyelamatkan barang-barang rumah Pak Kandar ini ke tempat yang lebih aman dari banjir," kata Sertu Suherlan.

Hingga saat ini banjir masih merendam wilayah tersebut, sementara semua warga terdampak sudah diungsikan ke lokasi yang aman untuk sementara waktu sampai banjir surut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya