TNI Siapkan Pasukan Tempur Batalyon Penumpas GPK Tembus Papua

VIVA Militer: Pasukan Yonif 131/BRS, Kodam I Bukit Barisan.
Sumber :
  • Kodam Bukit Barisan

VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) ternyata telah menyiapkan pasukan tempur dari Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan untuk memperkuat pertahanan keamanan NKRI di perbatasan negara dengan Papua Nugini di wilayah Papua.

Alasan Pengemudi Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Jalani Pemeriksaan Psikologi

Dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Kamis 7 Januari 2021, kali ini TNI mempersiapkan pasukan yang terkenal sebagai batalyon penumpas Gerakan Pengacau Keamanan (GPK). Mereka adalah pasukan dari Batalyon Infanteri (Yonif) 131/Braja Sakti.

Pasukan Yonif 131/BRS dipersiapkan bakal diberangkatkan ke Papua untuk menjalankan operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG.

Pengemudi Mobil Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Terancam 6 Tahun Bui

Sejauh pasukan tempur Yonif 131/BRS sudah siap dikerahkan menembus Papua, semua persiapan telah dimatangkan. Mulai dari perbekalan senjata, pengetahuan dan logistik.

Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Hassanudin juga telah turun langsung ke Markas Yonif 131/BRS di Payakumbuh, Sumatera Barat, untuk memeriksa kesiapan pasukannya menuju medan operasi.

Pengemudi Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal TNI Jadi Tersangka

Photo :
  • Kodam Bukit Barisan

Menurut Mayjen TNI Hassanudin, wilayah tugas operasi yang bakal dimasuki pasukan Yonif 131/BRS bukan daerah yang aman. Sebab, Papua dikenal sebagai wilayah rawan terutama  karena adanya kelompok bersenjata yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah.

Selain itu, Pangdam I mengingatkan agar seluruh prajurit TNI AD yang tergabung dalam operasi ini untuk selalu mewaspadai pelanggaran-pelanggaran kedaulatan wilayah negara yang terjadi di perbatasan. Seperti pelintas batas ilegal, penebangan liar, perdagangan manusia dan penyelundupan barang-barang berbahaya serta narkotika.

"Kunci keberhasilan pelaksanaan tugas operasi hanya satu, setiap prajurit harus bisa merebut hati dan simpatik warga setempat dengan mengenali dan memahami adat istiadat maupun kearifan lokal masyarakat setempat sehingga jalinan persaudaraan bisa terbina dan diwujudkan Satgas Yonif 131/BRS didaerah operasi," kata Mayjen Hassanudin berpesan kepada pasukannya.

Perlu diketahui, Yonif 131/BRS bukan pasukan tempur biasa. Mereka memiliki rekam jejak operasi militer yang luar biasa terutama dalam menumpas GPK. Tercatat dari tahun 1977 hingga tahun 2000, batalyon ini terlibat dalam penumpasan GPK di Aceh dan Timor-timur.

Baca: Siapa Sangka 40 Hari Ucapan Mayjen TNI Dudung Soal FPI Benar Terjadi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya