Duet Jenderal Kopassus TNI Penjaga Tanah Papua Musuh Besar OPM

VIVA Militer: Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Menyelesaikan masalah gerakan separatis di Papua jelas bukan perkara mudah. Namun demikian, saat ini kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) akan berhadapan dengan dua Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat penjaga tanah Papua, yang berasal dari satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Menguak Rahasia di Balik Kehebatan Kopassus yang Disegani di Dunia

VIVA Militer melaporkan dalam berita Senin 11 Januari 2021, seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), tewas dalam bentrokan bersenjata di Kampung Titigi, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Minggu 10 Januari 2021.

Laporan tersebut juga mengungkap identitas prajurit yang gugur dalam insiden itu adalah Prajurit Dua (Prada) Agus Kurniawan, anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 400/Banteng Raider dari Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro.

Baru 115 Hari Kembali ke Kostrad, Jenderal Darah Kopassus TNI Ini Digeser ke Lemhanas

Gugurnya Agus jadi bukti bahwa kelompok separatis OPM masih eksis dan menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di tanah Papua.

Photo :
  • Youtube
Mengenang Sang Prajurit Tangguh, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

Meski demikian, OPM tidak akan bisa dengan mudah memecah belah persatuan rakyat Papua. Sebab, ada dua orang Pati TNI Angkatan Darat yang saat ini memimpin dua Kodam di Papua. Ya, keduanya adalah anggota satuan elite Kopassus yang punya tanggung jawab penuh untuk menjaga tanah Papua.

Nama pertama adalah Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono. Jebolan Akademi Militer 1988 ini didapuk menjadi Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih sejak 18 November 2020. Pria kelahiran Cimahi, 16 Julil 1965, pernah menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi Danjen Kopassus pada 2008 silam.

Yogo sadar betul akan amanah yang diberikan oleh para seniornya, yang pernah menduduki posisi Pangdam XVII/Cenderawasih. Yogo diminta untuk menjaga Papua dan melayani masyarakat Papua dengan hati, dan bukan dengan senjata.

Mantan Wakil Komandan Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat (Wadanpusterad) ini bukan tanpa pengalaman di Papua. Pada 2010 hingga 2012, Yogo pernag menjabat Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih, dan Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 171/Praja Vira Tama.

Photo :

"Seperti yang disampaikan oleh Pangdam terdahulu dan pimpinan-pimpinan yang lain bahwa kita pendekatannya adalah dengan hati. Kita amendekati masyarakat dengan hati, bagaimana kita melayani masyarakat. Intinya, kita datang di sana untuk melayani, bukan dilayani," ujar Yogo.

Nama kedua sudah tentu adalah mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Nyoman lebih dulu ditunjuk menjadi Pangdam XVIII/Kasuari, pada 26 Agustus 2020. Bagi pria kelahiran Buleleng, Bali, 53 tahun silam, Papua juga bukan tempat penugasan yang asing.

Nyoman pernah menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja dan Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih pada 2017 lalu. Seperti halnya Yogo, Nyoman juga sangat paham bagaimana membangun hubungan baik dan melayani masyarakat Papua dengan hati yang ikhlas.

"Kita sebagai pemimpin harus memimpin dengan hati. Perlu diketahui, prajurit itu atau orang yang berada di dekat kita adalah manusia yang punya perasaan, sama seperti kita sendiri. Kalau kita melayani dengan baik, maka dia akan setia dengan kita," kata Nyoman.

Namun demikian, Yogo dan Nyoman dipastikan tidak akan tinggal diam jika kelompok OPM terus melakukan aksi yang meresahkan masyarakat dan mengancam keutuhan NKRI. Nyoman mengatakan, TNI memang akan senantiasa memberikan himbauan dan pembinaan. Akan tetapi, bukan tak mungkin melakukan tindakan jika OPM terus merongrong.

"Yang masih melanggar perlu berikan pembinaan, berikan teguran, dan berikan sedikit pecutan," ujar Nyoman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya