-
VIVA – Dunia militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah diterpa tragedi mengerikan musibah besar yang menyebabkan ratusan dan mungkin ribuan prajurit beserta keluarga hilang dan meninggal dunia dalam satu waktu.
Peristiwa memilukan TNI itu terjadi 16 tahun lalu, tepatnya di akhir bulan Desember 2004, di mana dalam waktu sekejap ratusan prajurit TNI dari berbagai satuan terseret gelombang tinggi yang datang dari Samudera Hindia menerjang pesisir selatan Andalas.
Ratusan prajurit dan keluarga menjadi korban bencana besar yang terjadi tepat 67 hari setelah Jenderal TNI (Hor) (Purnawirawan) Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa menduduki kursi Presiden RI pada 20 Oktober 2004.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, hingga saat ini Selasa 26 Januari 2021, tak diketahui pasti jumlah prajurit TNI yang gugur dalam bencana alam gempa dan tsunami besar Aceh 2004 itu.
Terakhir kali pada 2005, Dinas Analisa Penerangan TNI melalui Kolonel DJ Nachrowi menyebutkan lebih dari 500 prajurit, baik organik dan non-organik yang meninggal dunia. Dan ratusan lainnya hilang.