-
VIVA – Bencana gempa bumi bekekuatan 6,2 magnitudo yang menghantam dua kabupaten Sulawesi Barat, Mamuju dan Majene, 5 Januari 2021, mengakibatkan ribuan bangunan hancur dan rusak parah. Tak hanya itu, ribuan warga mengalami luka-luka dan lebih dari seratus orang dilaporkan meninggal dunia.
Sejumlah fasilitas publik berhenti beroperasi akibat hancur diguncang gempa. Tak terkecuali fasilitas Kesehatan dan rumah sakit, yang juga mengalami kerusakan parah. Akibatnya, hanya sedikit rumah sakit yang beroperasi, dan harus menanggung beban pelayanan yang sangat berat.
Menyikapi hal tersebut, TNI Angkatan Darat bergerak cepat dengan mengirimkan rumah sakit lapangan, lengkap dengan berbagai fasilitas dan peralatan medis yang dibutuhkan.
Instruksi untuk mengirimkan rumah sakit apangan ini langsung datang dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. Akhirnya, Batalyon Kesehatan (Yonkes) 2/Yudha Bhakti Husada dari Divisi Infanteri 2 Kostrad yang berkedudukan di Malang, jadi garda terdepan untuk membangun rumah sakit lapangan di Mamuju dan Mejene.
Photo :- Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat
Komandan Batalyon Kesehatan 2/ Yudha Bhakti Husada Divif 2 Kostrad, Letkol Ckm dr. Ayiq Mahmud, menjelaskan bahwa rumah sakit lapangan sudah beroperasi sejak 24 Januari 2021.