Pasukan Tempur Elite Kostrad TNI Tembus Papua dari Langit

VIVA Militer: Satgas Pamtas RI-PNG Penyangga Mobile, Yonif Para Raider 501
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Pihak militer Indonesia akhirnya mengerahkan pasukan elite lintas udara dari Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) menuju wilayah operasi Papua.

Aksi Jenderal TNI Maruli dan Pasukan Tengkorak Kostrad 88 Hari Ubah 24 Rumah Berhantu Jadi Indah

Pasukan unit tempur elite dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501/Bajra Yudha, Brigade Infanteri (Brigif) Linud 18/Trisula Kostrad dikerahkan menembus Papua melalui langit alias udara.

Dari siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Selasa 2 Februari 2021, sebanyak 450 prajurit TNI Yonif Para Raider 501/BY diterbangkan dengan menggunakan tiga pesawat angkut Hercules dari Landasan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.

Meriahkan Lebaran, KSAD Jenderal Maruli Hadiri Open House di Rumah Dinas Pangkostrad

Prajurit Yonif Para Raider 501/BY dikerahkan ke Papua untuk menjalankan misi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Penyangga Mobile RI-Papua Nugini. Pasukan ini akan masuk ke sektor selatan dan bertugas selama 9 bulan ke depan.

"Jaga soliditas satuan, antar satuan TNI dengan instansi lain serta senantiasa tingkatkan Interoperability dan koordinasi dengan satuan lain baik sesama Satuan TNI maupun dengan Polri dan instansi lain dalam rangka mencapai keberhasilan tugas pokok satuan," kata Asisten Operasi Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang berpesan kepada prajurit Yonif Para Raider 501/BY.

Mengenal 2 Sosok Pangdam Baru TNI Pasca Mutasi Akhir Maret

Perlu diketahui, sejak berdiri pada 22 Januari 1961, Yonif Para Raider 501/BY telah dikerahkan ke banyak operasi militer. Bahkan mereka pernah berhasil merebut Kota Dili pada 7 Desember 1975.

Ketika itu sebanyak 285 Yonif Para Raider 501/BY dan Brigif-18, bersama dengan prajurit dari Grup-1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terlibat dalam pertempuran dahsyat melawan pemberontak Fretilin. Misi bernama Operasi Seroja itu berhasil dengan sukses, meskipun 35 prajurit TNI kala itu gugur dalam pertempuran.

Baca: TNI Kehilangan Prajurit Terbaik, Meydi Jootje Meninggal Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya