-
VIVA – Dibentuk pada 24 Juli 1967, Grup 3/Sandhi Yudha Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah satuan yang punya kemampuan berbeda dengan satuan yang lain. Dan yang jelas, tak mudah bagi seorang prajurit TNI Angkatan Darat untuk bisa menjadi anggota grup ini.
Dirangkum VIVA Militer dari berbagai sumber, anggota Grup 3/Sandhi Yudha memiliki tugas khusus dalam operasi rahasia (clandestine operation). Tak hanya itu, para anggota Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus juga menguasai kemampuan intelijen tempur (combat intell) dan kontra pemberontakan (counter insurgency).
Dari penjelasan di atas, jelas tak sembarang orang bisa menjadi pempin di satuan ini. Komandan Grup 3/Sandhi Yudha adalah perwira terpilih yang memiliki kemampuan yang lengkap, baik soal pertempuran maupun intelijen.
Hingga saat ini, tercatat ada 32 orang Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat. Namun demikian, kali ini VIVA Militer hanya akan membahas tiga sosok Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat, yang pernah menduduki posisi sebagai Komandan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus.
Photo :- Youtube
Nama pertama adalah Letjen TNI (Purn.) Hotmangaraja Panjaitan. Jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1977 ini adalah putra dari Pahlawan Revolusi, Mayjen TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan, atau yang lebih dikenal D.I. Panjaitan.
Hotmangaraja adalah seorang anggota Kopassus, yang menghabiskan hampir sebagian besar kariernya bersama Korps Baret Merah.
Pria kelahiran Palembang 67 tahun lalu ini ditunjuk menjadi Komandan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus pada tahun 2000, saat masih berpangkat Kolonel Infanteri (Inf.) TNI.