Instruksi Penting Panglima TNI untuk Prajurit Pemburu Teroris Poso

VIVA Militer: Panglima TNI dan Kapolri kunjungi Markas Satgas Madago Raya
Sumber :
  • Pen. Divif 2 Kostrad

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kemarin baru saja mengunjungi Pos Kotis Madago Raya TNI-Polri di Poso, Sulawesi Tengah.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Dalam kunjungan kali itu, Panglima TNI dan Kapolri menyempatkan diri untuk mengecek secara langsung kesiapan pasukan yang ditugaskan memburu para kelompok teroris jaringan Poso atau yang dikenal dengan sebutan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT).

Dilansir VIVA Militer dari penerangan Divif 2 Kostrad TNI AD, Selasa, 23 Februari 2021, ketika bertemu dengan para prajurit TNI AD dan aparat kepolisian yang bertugas dalam operasi memburu para DPO teroris Poso kelompok MIT itu, Panglima TNI menyampaikan instruksi penting kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas di Poso agar tetap menjaga soliditas antara TNI dan Polri dalam menjalankan operasi.

5 Sosok Jenderal Bintang 1 yang Dilantik Panglima TNI Jadi Kasdam, Ada eks Kadispenad

Menurut Panglima, dalam operasi pengejaran diperlukan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi serta disiplin tempur dalam bertugas.

“Kita juga harus mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa negara hadir untuk memberikan kemanan bagi mereka,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Top Trending: Rumah Mewah Mantan Panglima TNI Hingga Habib Bahar Gombalin Pelayan Restoran

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, bahwa kunjungannya bersama Panglima TNI kali ini bertujuan untuk memberikan motifasi dan semangat kepada seluruh prajurit gabungan TNI-Polri yang terlibat dalam operasi Satgas Madago Raya TNI-Polri.

Baca juga: Sebelum Masuk Papua, Pasukan Setan TNI Dibekali Senjata Pemburu OPM

VIVA Militer: Irjen TNI Laksdya TNI Dadi periksa kesiapan Satgas Monusco Konga

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Mereka akan menjalani operasi selama satu tahun di Republik Demokratik Kongo

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024