Penampakan Kapal Perang Rudal Dekat Lokasi Kunjungan Presiden Jokowi

VIVA Militer: Kapal perang rudal di perairan Maumere.
Sumber :
  • TNI Angkatan Laut

VIVA – Pengamanan terhadap Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Barat. Ternyata super ketat.

Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya

Bagaimana tidak, selain dilengkapi pasukan militer pengaman melekat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), ternyata Jokowi juga dikawal kapal perang rudal milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut.

Berdasarkan keterangan resmi TNI Angkatan Laut dilansir VIVA Militer, Rabu 24 Februari 2021, kapal perang rudal yang dikerahkan mengamankan rombongan kepala negara adalah KRI Orwald Siahaan 354 alias OWA 354.

Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Kapal perang ini dikerahkan karena sedang melaksanakan operasi siaga tempur laut di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada II, TNI Angkatan Laut.

Menurut Komandan Guspurla Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Rahardjo, pengerahan KRI OWA-354 untuk terlibat dalam pengamanan VVIP merupakan perintah langsung dari Panglima Koarmada II, Laksamana Madya IGN Sudhihartawan.

TNI AL Bekuk Penyelundup Kristal Haram dari Malaysia Senilai 19 Miliar di Pulau Siondo

VIVA Militer: Kapal perang rudal di perairan Maumere.

Photo :
  • TNI Angkatan Laut

Sementara itu, menurut Komandan KRI OWA 354, Letkol Laut Muhclis, kapal perang bersenjata peluru kendali yang dikomandaninya bersiaga di sekitar Perairan Teluk Maumere. Kapal perang buatan Belanda itu sudah siaga sejak dua hari sebelum kedatangan Presiden Jokowi ke Sikka.

"Secara umum, pengamanan VVIP sektor laut dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak ditemukan adanya pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya kegiatan," ujar Letkol Muclis.

Sekadar diketahui, KRI OWA 354 adalah kapal perang RI kelas Ahmad Yani. Kapal ini dibeli TNI AL dari Belanda pada 1986 untuk memperkuat armada timur TNI AL.

Kapal yang diproduksi Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Vlissingen, Belanda, pada 1967 ini memiliki bobot hampir 3000 ton. Di tangan TNI AL kapal perang jenis perusak kawal berpeluru kendali ini dilengkapi berbagai persenjataan peluru kendali modern.

Mulai dari rudal P-800 Oniks alias Yakhont. Rudal yang memiliki hulu ledak seberat 300 kilogram ini mampu menembak musuh dalam jangkauan 300 kilometer. Selain itu KRI OWA juga dilengkapi rudal mistral sebagai pertahanan anti serangan udara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya