-
VIVA – Bentrok senjata pecah di hutan pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Baku tembak terjadi antara kelompok bersenjata antek ISIS, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dengan prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas Komando Operasi Khusus (Koopsus) yang tergabung dalam Operasi Madago Raya 2021.
Berdasarkan informasi yang diterima VIVA Militer, Rabu 3 Maret 2021, pertempuran antara prajurit TNI dan kelompok teroris itu terjadi pada 1 Maret 2021, pukul 16:30 Wita.
Dalam bentrok senjata itu, seorang prajurit TNI dari Koopsus bernama Prajurit Kepala (Praka) Dedi Irawan gugur akibat tertembak di bagian perutnya. Almarhum menghembuskan napas terakhir dalam perawatan tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah Palu.
Selain itu, prajurit TNI berhasil menembak mati dua anggota kelompok MIT dan melukai satu orang lainnya. Kedua teorris yang mati bersimbah darah itu yakni Khairul alias Irul alias Aslam dan Alvin alias Adam alias Mus'ab alias Alvin Anshori.
Dan paling mengejutkan dari jati diri anggota MIT yang mati itu adalah, ternyata salah satu dari keduanya merupakan putra alias anak kandung dari gembong MIT, Santoso alias Abu Wardah atau Syekh Abu Wardah. Dia adalah Khairul alias Irul alias Aslam.
Yang mirisnya, Khairul alias Irul alias Aslam mati ditembak TNI tepat di hadapan pengganti ayahnya, Ali Kalora. Jadi ketika terjadi baku tembak. Aslam dan Alvin kepergok sedang bersama Ali Kalora dan seorang lainnya.
Photo :- Yonif Raider 515/UTY
Khairul alias Irul alias Aslam diketahui mengikuti jejak ayahnya untuk bergabung dengan MIT, setelah intelijen berhasil mendeteksi identitasnya sebagai bagian dari belasan pengikut Ali Kalora. Irul alias Aslam terdeteksi mulai ikut MIT sejak 2019, atau 3 tahun setelah kematian Santoso.