Bikin Merinding, Suara Indah Brigjen TNI Edison Bacakan Ayat Al-Quran
- Youtube
VIVA – Seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak hanya memiliki kewajiban untuk menjalankan tugas negara. Namun, prajurit tetap lah manusia biasa yang juga wajib beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini lah yang menjadi salah satu tugas Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Darat (Disbintalad).
Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Darat berdiri sejak 25 Mei 1946, dengan fungsi menyelenggarakan pemnbinaan mental rohani, mental ideologi, dan mental kejuangan para prajurit. Hal ini bertujuan untuk mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat,.
Saat ini, Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Darat dikepalai oleh Brigjen TNI Edison. Siapa sangka, meski berasal dari kecabangan Infanteri, Edison dikenal sebagai sosok yang taat beribadah.
Sebagai seorang Muslim, Edison yang lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, ternyata punya suara emas saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Lewat pantauan VIVA Militer dari sebuah akun Youtube, terdapat video Edison tengah melantunkan ayat suci Al-Qur'an, Surat Al-Baqarah ayat 286. Sebelum membaca surat Al-Qur'an, terlebih dulu Edison menjelaskan perihal arti dan makna dari Surat Al-Baqarah ayat 286.
"Dalam Surat Al-Baqarah ayat 286, Allah berfirman bahwa Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan dengan kesanggupannya," ucap Edison.
"Dan juga, Allah akan memberikan pahala sesuai dengan kebajikan yang kita lakukan. Dan juga, Allah akan memberikan siksa sesuai dengan kejahatan ataupun perbuatan jahat yang kita lakukan," katanya.
Lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI Angkatan Darat (Kadisbintalad) itu begitu merdu, dan sangat khusyuk.
Karena kemampuannya membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan sangat fasih, Edison juga dikenal memiliki suara emas saat bernyanyi. Dalam beberapa kesempatan, Edison menunjukkan kebolehannya bernyanyi lagu-lagu berbahasa Minang, "Takana Mandeh" serta "Semangat dan Doa".
Edison sendiri merupakan jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tahun 1988. Sebelum menjabat sebagai Kadisbintalad, Edison tercatat pernah menjadi Dosen Utama Sekolah Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) dan Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 071/Wijayakusuma, Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro.