- TNI AL
VIVA – Ternyata ada fakta menarik di balik keputusan pihak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengerahkan kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI I Gusti Ngurah Rai-332 untuk bersiaga di perbatasan RI dan Malaysia di Ambalat.
Menurut catatan PT PAL Indonesia dilansir VIVA Militer, Jumat 15 Maret 2021, kapal kelas light fregate yang mereka bangun di galangan kapalnya pada 2016 bukan kapal perang biasa lho.
Kapal perang bernama singkat KRI GNR-332 ini ternyata diciptakan untuk mampu melakukan peperangan empat matra sekaligus. Yaitu mulai dari perang permukaan melawan sesama kapal perang . Kemudian mampu melakukan pertempuran bawah air untuk menghajar kapal selam lawan.
Lalu mampu juga melakukan peperangan udara melawan pesawat tempur. Dan yang terakhir mumpuni untuk perang elektronika. Yang hebatnya lagi, KRI GNR-332 mampu membajak sistem persenjataan dan kendali kapal perang Musuh.
Untuk menunjang kemampuan bertempur empat matra itu, di tubuh KRI GNR-332 telah bersemayam berbagai persenjataan canggih. Seperti meriam utama OTO Melara 76/62 milimeter Super Rapid Gun.
- PT PAL
Senjata rudal permukaan ke udara (SAM), sistem pertahanan diri (Close in Weapon System-CIWS) 35 milimeter, sistem pelontar torpedo dan sistem rudal permukaan ke permukaan (SSM).
Dan yang paling membanggakan, KRI GNR-332 juga dilengkapi SSM Exocet MM40 Block 3 yang dapat membuat efek gentar bagi negara lain yang nekat menerobos wilayah teritorial kedaulatan laut Indonesia.
Rudal Exocet MM40 Block 3 mampu menghancurkan kapal perang musuh dalam jarak 180 kilometer sampai 200 kilometer. Sangat menakutkan bukan?.
Sedangkan sistem persenjataan elektronika yang dimiliki KRI GNR-332 antara lain, sistem Electronic Counter Measure (ECM) dan Electronic Support Measure (ESM) yang telah terintegrasikan dalam Combat Management System (CMS).
Selain itu, KRI GNR-332 telah dilengkapi teknologi yang baru bagi TNI Angkatan Laut. Yaitu sistem senjata Vertical launching system (VLS). Saat ini KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dioperasikan prajurit-prajurit TNI di bawah kendali Komando Armada (Koarmada) 2 TNI Angkatan Laut.
Baca: Kebohongan Pelat Militer Terbongkar, Wanita Kaya Diringkus POM TNI
