Ini Cara Dankormar Mayjen TNI Suhartono Kenang Jasa Seniornya

VIVA Militer: Dankormar Mayjen TNI Suhartono di Pantai Baruna, Malang Selatan
Sumber :
  • Dispen Kormar

VIVA – Korps Marinir TNI Angkatan Laut baru saja meresmikan Markas Komando Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) terbarunya di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.

Puslatpur 7 Marinir Lampon Banyuwangi itu diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono pada hari Selasa, 16 Maret 2021 kemarin.

Ada yang menarik dari peresmian Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 7 Marinir yang baru itu. Korps Marinir benar-benar membuktikan bahwa satuan pasukan elit TNI Angkatan Laut itu tidak pernah melupakan sejarah perjuangannya di masa kemerdekaan lalu.

Salah satu bentuk pembuktian itu Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono mengabadikan nama salah satu prajurit KKO, yaitu Peltu (Purn) Evert Julius Ven Kandou sebagai nama gedung utama di Puslatpur 7 Marinir yang letaknya berada di bibir laut Banyuwangi, Jawa Timur itu.

Photo :
  • Dispen Kormar

Penentuan nama Peltu (Purn) Evert Julius Ven Kandou menjadi nama gedung utama di Puslatpur 7 Lampon itu bukanlah tanpa alasan. Nama Ven Kandou diabadikan di lokasi yang akan dijadikan pusat menempa pendidikan dan latihan para prajurit Marinir di masa mendatang itu dilakukan untuk mengenang jasa-jasa almarhum Ven Kandou yang telah mengharumkan nama Korps Marinir TNI Angkatan Laut di masa lalu.

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono menyatakan, Evert Julius Ven Kandou merupakan prajurit Intai Amfibi Marinir yang baru wafat pada bulan September 2020 lalu di usia 83 tahun.

Ven Kandou wafat dengan pangkat terakhir Peltu. Ven Kandou merupakan salah satu pelaku sejarah pengangkat jenazah tujuh orang pahlawan revolusi yang dikubur di Lubang Buaya, Jakarta Timur pada peristiwa berdarah G-30S/PKI.

Marinir Berduka, Bintara Terbaik Hantu Laut TNI Gugur di Pulau Berhala

"Dan Ven Kandou merupakan penemu tempat ini sebagai daerah latihan prajurit Intai Para Amfibi marinir pada tahun 1967. Atas jasanya tersebut namanya diabadikan sebagai nama gedung Markas Komando Puslatpur 7 Marinir Lampon," kata Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono dikutip VIVA Militer, Rabu, 17 Maret 2021.

Untuk diketahui, Orang nomor satu di Korps Marinir, Mayjen TNI (Mar) Suhartono memang memiliki kedekatan yang sangat luar biasa dengan Almarhum Ven Kandou.

Satgas Marinir Gobang Berhasil Serang Markas Pemberontak OPM di Yahukimo, Dankormar Angkat Bicara

Photo :
  • Dispen Kormar TNI AL

Dalam catatan VIVA Militer, Dankormar pernah mengunjungi kediaman dan bertemu dengan Ven Kandou sebelum pelaku sejarah tahun 1965 itu tutup usia. Mayjen TNI Suhartono pernah datang ke kediaman Ven Kandou pada bulan Agustus 2020 lalu. Ketika itu, Ven Kandou sudah dalam keadaan sakit karena usia lanjutnya.

Bentrok Lawan Pasukan Rajawali Hantu Laut Marinir TNI, OPM Babak Belur Tewas Bersimbah Darah

Selang beberapa hari Dankormar bertemu Ven Kandou, tepatnya pada tanggal 4 September 2020, salah satu pengangkat jenazah pahlawan revolusi itu tutup usia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Al-Huda Genteng, Banyuwangi. Dankormar pun merasa kehilangan yang sangat mendalam atas kepergian salah satu seniornya yang sangat berjasa membesarkan nama satuan Korps Marinir di masa lalu itu.

Untuk diketahui, Evert Julius Van Kandou merupakan salah satu yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, Mayjen Hartono, untuk mengangkat tujuh perwira tinggi TNI AD yang menjadi korban tragedi tanggal 30 September 1965 di Lubang Buaya. Ada sembilan personel KKO/Marinir pengangkat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi ketika itu.

Kesembilan prajurit KKO itu adalah, Kapten KKO Winanto, Letnan KKO Mispan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, Kopda KKO Van Kandou, Kopda KKO Sudarjo, Kopda KKO Sugimin, Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni dan Praka KKO Subekti.

Baca: Cetak Sejarah Baru, Prajurit Wanita TNI AL Jadi Danlanal Bandung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya