Di Depan Perwira Kodam Polisi Marahi Anak Buah Penggeledah Kolonel TNI

VIVA Militer: Pelaku penggeledah.
Sumber :

VIVA – Kepala Kepolisian Kota Malang, Kombes Leonardus telah mengakui kesalahan yang diperbuat anak buahnya dalam kasus penggeledahan di kamar hotel yang ditempati seorang perwira menengah militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Viral Pajero Polisi Kabur Usai Tabrak Lari Avanza Warga, Kombes Hadi Ungkap Faktanya

Tak sekadar mengakui terjadinya kesalahan, Leonardus juga meminta maaf kepada TNI Angkatan Darat dan Korps Perhubungan TNI terkait tindakan tak sesuai prosedur yang dilakukan empat anggota Satuan Narkoba Polres Kota Malang, terhadap Kolonel Chb I Wayan Sudarsana di kamar 419, Regent's Park Hotel, Malang.

Bahkan, Leonardus berjanji kepada TNI akan menyeret anggotanya yang melakukan penggeledahan ke dalam sidang etik Polri.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

"Sekali lagi kami sampaikan komandan, ini merupakan bentuk tanggungjawab kami komandan, kesalahan adalah kesalahan kami. Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Khususnya kepada institusi TNI Angkatan Darat, khususnya juga untuk korps perhubungan angkatan darat atas kesalahan prosedur penangkapan yang dilakukan anggota kami. Kami menyampaikan ini tidak berhenti, ada proses yang harus mereka jalani, sidang kode etik dan terbuka," kata Leonardus.

Semua itu disampaikan Leonardus di hadapan Kepala Perhubungan Komando Daerah Militer (Kodam) X/Brawijaya, dalam pertemuan untuk mengklarifikasi kasus itu di Markas Hub Kodam Brawijaya.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

VIVA Militer: Polisi minta maaf ke Kodam Brawijaya.

Photo :

Leonardus datang ke Markas Hub Kodam Brawijaya bersama lima anak buahnya yang bertanggungjawab langsung atas peristiwa penggeledahan kamar hotel Kolonel I Wayan Sudarsana.

Dalam pertemuan itu, ada sebuah hal penting yang diungkapkan Leonardus sendiri di hadapan Kolonel Anom Kartika. Dan hal itu membuatnya sangat geram dan marah pada ulah anak buahnya. Jadi ternyata saat anak buahnya itu menggeledah kamar hotel 419, Kolonel I Wayan Sudarsana masih mengenakan baju dinas.

"Apa yang kalian lakukan itu membahayakan institusi sudah jelas melihat beliau berpakaian dinas, dengan pangkat kolonel. Saya enggak habis pikir, bagaimana pikiran kalian itu, saya sangat menghormati institusi TNI. Kelakuan kalian itu mencoreng," kata Leonardus memarhi anak buahnya.

Meski perbuatan anak buah Kombes Leonardus itu telah melanggar hak privasi dan sangat mengganggu Kolonel I Wayan Sudarsana. Tapi TNI dengan berjiwa besar memaafkannya. Hanya saja, TNI menegaskan agar kepolisian memberikan peringatan sesuai dengan perbuatan para pelaku.

"Terima kasih semuanya, saya secara pribadi memaafkan ya. Tapi secara peringatan saya serahkan pada bapak kapolres ya, saya tidak tahu. Silahkan bapak kapolres, biasanya kalau prajurit salah itu apa yang dilakukan, silakan bapak," kata Kepala Perhubungan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Chb Muhammad Anom Kartika.

VIVA Militer: Polisi minta maaf ke Kodam Brawijaya.

Photo :

Perlu diketahui, dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, empat polisi mendatangi kamar hotel yang ditempati Kolonel Chb I Wayan Sudarsana pada Kamis dinihari 25 Maret 2021, sekira pukul 01:30 WIB.

Ketika itu Kolonel I Wayan Sudarsana sedang istirahat, tiba-tiba kamarnya digedor dari luar. Dia pun bangun dan membuka pintu, ternyata ada empat orang yang mengaku polisi langsung masuk ke dalam kamar.

Tanpa banyak basa-basi, polisi yang belakangan diketahui anggota Satnarkoba Polres Kota Malang itu langsung mendorong Kolonel I Wayan Sudarsana dan menyuruh duduk di kursi di dalam kamar.

Ketika itu Kolonel I Wayan Sudarsana sempat menyebutkan identitasnya sebagai prajurit TNI dari Perhubungan Angkatan Darat. Namun, ucapan Kolonel I Wayan Sudarsana tak dihiraukan.

Empat polisi itu langsung menggeledah seisi kamar. Saat penggeledahan terjadi Kolonel I Wayan Sudarsana meminta polisi menunjukkan surat tugas, dan mereka menunjukkannya.

Kolonel I Wayan Sudarsana juga sempat meminta dipanggilkan Polisi Militer (PM), sebab memang hal itu sesuai prosedur. Tapi lagi-lagi tak dihiraukan.

Namun setelah dilakukan penggeledahan, tak ada benda yang diduga narkoba ditemukan di kamar hotel itu. Empat polisi itu kemudian pergi begitu saja tanpa memberikan pernyataan apapun.

Akhirnya Kolonel I Wayan Sudarsana melaporkan peristiwa yang dialaminya kepala Kepala Perhubungan Kodam Brawijaya, Kolonel Chb Muhammad Anom Kartika.

Kolonel I Wayan Sudarsana menginap di hotel itu karen sedang melakukan tugas di Pusat Perhubungan Angkatan Darat dalam tim Pemeriksaan Materil Perbekalan dan Fasilitas (Rikmat Bekfas) TW I Tahun Anggaran 2021.

Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024