Cegah Konflik, Dandim Aceh Barat Kumpulkan Tokoh Lintas Agama

VIVA Militer: Dandim 0105/Aceh Barat Letkol Inf Dimar Bahtera
Sumber :
  • Pen.Kodim Aceh Barat

VIVA – Kodim 0105/Aceh Barat (Abar) menggelar pertemuan para Tokoh Lintas Agama di Aula Markas Kodim Aceh Barat. Forum Tokoh Lintas Agama itu digelar dalam rangka menciptakan dan mempertahankan Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Aceh, khususnya wilayah Aceh Barat.

Keluarga Tegaskan Lettu Agam Tak Pernah Lakukan Kekerasan Fisik ke Istrinya

Dandim 0105/Abar Letkol Inf Dimar Bahtera menyatakan, memeluk agama adalah Hak Asasi Manusia yang dimiliki oleh setiap warga negara dan dilindungi oleh Undang-Undang. Untuk itu, pemerintah mengharapkan kepada seluruh warga negara untuk hidup berdampingan dengan damai, memiliki sikap saling toleransi guna menjaga hubungan antar umat beragama.

"lndonesia adalah negara yang memiliki kebhinekaan yang sangat beragam dari suku, budaya, adat istiadat sampai dengan agama. Namun, jangan perbedaan menjadi bahan perpecahan, justru perbedaan tersebut harus disikapi dengan baik melalui persatuan dan kesatuan," kata Dandim Letkol Inf Dimar Bahtera dalam keterangan resminya, Rabu malam, 31 Maret 2021.

Potret Serda Maria Samuel, Prajurit TNI Cantik Keturunan Belanda Berambut Pirang

Dia menambahkan, forum dialog dan silaturahmi lintas agama itu bisa mewujudkan solidaritas kerukunan antar-umat beragama, sehingga dapat mencegah dan terhindar dari konflik sosial antar-pemeluk agama.

"Giat dialog ataupun silaturahmi ini adalah untuk diskusi realita yang ada di masyarakat, tujuannya adalah untuk mencegah atau meminimalisir konflik dan merawat kerukunan yang telah terbangun selama ini. Selain itu bisa juga untuk mengetahui kondisi KUB di wilayah yang plural dalam kehidupan beragama ataupun plural dalam keberagaman sesama umat beragama," ujarnya.

Satgas Pamtas RI-RDTL Naga Karimata TNI AD Serahkan 7 Pucuk Senjata Api ke Brigjen TNI Joao Xavier

Lebih jauh lagi, Dandim juga mengingatkan kepada Forum KUB yang hadir untuk mewaspadai isu-isu yang berkembang di media sosial. Menurutnya, pengaruh era-digital yang dapat mentransfer informasi sangat cepat, bisa saja menjadi salah satu penyebab konflik antar agama maupun intern agama melalui berbagai ujaran kebencian dan penistaan agama.

"Pada intinya adalah sikap toleransi tidak dapat di ganggu gugat, implementasinya adalah dapat saling menerima, saling menghargai dan saling menghormati keyakinan antar umat beragama masing - masing. Dan yang lebih penting lagi adalah saling tolong menolong serta bekerjasama dengan perbedaan keyakinan yang ada," katanya.

Dandim juga berharap, forum silaturahmi dan komunikasi lintas agama di Aceh Barat dapat terus berjalan dan tidak hanya terjadi pada level para tokoh agama semata, melainkan dapat diikuti oleh masyarakat yang lain. Karena dengan kerukunan umat beragama, persatuan dan kesatuan dapat tercipta dengan baik. Khususnya di Aceh Barat, berkat kerukunan semua elemen bisa membuat kondisi tetap kondusif.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat, diantaranya, Pendeta Meggy (Tokoh agama Kristen), CT. Agung (Tokoh Kristen Methodist), Hasballah (Tokoh agama lslam), Pendeta Ferdinand .W (Tokoh Nasrani), Martini (Tokoh Agama Budha), Muhammad dari Kantor Kementerian Agama Aceh Barat, serta perwakilan pengurus Ormas Hipakad dan FKPPI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya