Ngeri, Anggota Marinir Selamatkan Nyawa Pasukan Elite Kostrad TNI

VIVA Militer: Pasukan Korps Marinir TNI Angkatan Laut
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Tak perlu meragukan solidaritas prajurit TNI saat berada di medan tempur. Kesetiakawanan tinggi antar personel, tak  membedakan tiga matra baik TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, maupun TNI Angkatan Udara.

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Dirangkum VIVA Militer dari berbagai sumber, sebuah kisah solidaritas tinggi antara dua satuan elite TNI muncul dari rimba Timor-Timur. Aksi heroik ditunjukkan oleh anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, saat menyelamatkan nyawa pasukan elite TNI Darat.

Cerita berawal saat pasukan Batalyon Infanteri Lintas Udara 501/Bajara Yudha (Yonif Linud 501/BY) Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostard), mendapat perintah untuk menjemput dan mengawal Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani, 9 Maret 1984.

Kembali Setelah 10 Tahun Tinggalkan Kostrad, Mas Bangun Melesat Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI

Saat itu, ada sembilan orang anggota Yonif Linud 501/BY yang berangkat dengan menggunakan empat unit Land Rover menerjang belantara hutan Timor-Timur.

Ternyata, dalam perjalanan sembilan orang anggota Yonif 501/BY disergap sejumlah anggota pemberontak Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (Fretilin). Tak hanya menyergap, para milisi pemberontak menembaki para prajurit TNI itu.

Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya

Dua orang anggota Yonif Linud 501/BY, Sersan Dua (Serda) Trilis dan Prajurit Satu (Pratu) Imam, tewas dalam pertempuran itu. Tersisa tujuh orang, para anggota Yonif Linud 501/BY tetap melakukan perlawanan meskipun kalah jumlah. Bayangkan saja, ketujuh orang prajurit TNI itu harus berhadapan dengan ratusan milis Fretilin.

Ketujuh anggota Yonif Linud 501/BY bahkan sudah berada sangat terkepung, saat kelompok pemberontak tinggal hanya berjarak 10 meter. 

Saat milisi Fretilin menyangka bakal mampu menghabisi nyawa ketujuh prajurit TNI itu, secara tiba-tiba muncul lah sang penyelamat. 

Tembakan mortir dari helikopter milik Korps Marinir TNI Angkatan Laut menewaskan sejumlah pemberontak. Sontak, para pemberontak separatis itu kocar-kacir melarikan diri ke dalam hutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya