Bukan KRI Alugoro, Ini Kapal Selam TNI yang Bikin Australia Jiper

VIVA Militer: Kapal selam KRI Nagabanda (402) TNI Angkatan Laut
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Kapal Selam KRI Alugoro (405) memiliki peran penting dalam peningkatan armada tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya TNI Angkatan Laut. Dengan segala kehebatannya, kapal selam ini diharap mampu menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari sektor laut.

Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara

KRI Alugoro adalah satu dari tiga kapal selam yang menjadi hasil kerjasama antara PT PAL yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan perusahaan pembuat kapal milk Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering. Selain KRI Alugoro, ada pula KRI Nagapasa (403) dan KRI Ardadedali (404).

Meskipun memiliki kemampuan yang jauh lebih modern, ketiga kapal selam terbaru TNI Angkatan Laut belum pernah menjalankan misi yang sama bahayanya dengan seniornya, KRI Nagabanda (402).

TNI AL Kirim Kapal Perang Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The National Interest, kapal selam KRI Nagabanda pernah dikerahkan dalam misi menantang maut. 

Bagaimana tidak berbahaya, kapal selam  Whiskey Class buatan Uni Soviet itu mampu menerobos wilayah perairan Australia. Bahkan, posisi KRI Nagabanda kala hanya berjarak 50 mil, atau 80 kilometer lagi dari wilayah selatan kota Perth.

Panglima TNI Lantik Marsda TNI Khairil Lubis Jadi Pangkogabwilhan II

Misi penyusupan itu dilakukan di antara 1963 hingga 1964, sebagai bagian dari Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Australia secara otomatis menjadi lawan karena Negeri Kangguru itu adalah sekutu Malaysia, selain Selandia Baru.

Setelah sempat sandar, para prajurit TNI awak kapal KRI Nagabanda mengumpulkan sejumlah sampah yang bertuliskan 'Made in Indonesia, atau "Buatan Indonesia". Sampah itu adalah tanda bahwa Indonesia telah berhasil menyusup ke wilayah Australia, tanpa diketahui oleh armada militernya.

Setelah menemukan serakan sampah yang terapung di tengah samudera, pemerintah termasuk militer Australia menjadi was-was. Australia sulit mempercayai bahwa ada kapal selam asing yang berhasil menerobos wilayahnya, tanpa terdeteksi pergerakannya sedikit pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya